Budidaya lobster air tawar hias juga relatif mudah dipelihara, sehingga cocok untuk pemula maupun mereka yang sudah berpengalaman dalam merawat hewan air. Disini, akan dibahas tentang bagaimana cara dan langkah-langkah untuk budidaya lobster air tawar hias.
Cara Budidaya Lobster Air Tawar Hias di Rumah
Memilih Jenis Lobster Air Tawar Hias
Langkah pertama dalam budidaya lobster air tawar hias di rumah adalah memilih jenis lobster yang sesuai. Beberapa jenis lobster air tawar hias yang populer antara lain Cherax destructor, Cherax quadricarinatus, dan Procambarus clarkii.
Ketiga jenis ini dikenal memiliki warna yang menarik dan perawatan yang tidak terlalu sulit. Penting untuk melakukan riset terlebih dahulu mengenai karakteristik masing-masing jenis lobster agar bisa memilih yang paling sesuai dengan kondisi akuarium dan preferensi pribadi.
Persiapan Akuarium
Setelah memilih jenis lobster, langkah berikutnya adalah mempersiapkan akuarium. Akuarium yang ideal untuk budidaya lobster air tawar hias memiliki ukuran minimal 60 liter untuk satu ekor lobster.
Semakin besar ukuran akuarium, semakin baik untuk perkembangan lobster. Selain itu, pastikan akuarium dilengkapi dengan sistem filtrasi yang baik untuk menjaga kualitas air tetap optimal.
Lobster air tawar membutuhkan suhu air antara 20-28C dan pH air berkisar 6,5-8. Pemanas air dan pengatur pH bisa digunakan untuk memastikan kondisi air tetap sesuai.
Pemilihan Substrat dan Dekorasi
Substrat atau dasar akuarium merupakan elemen penting dalam budidaya lobster air tawar hias. Pilih substrat yang lembut seperti pasir halus atau kerikil kecil agar tidak melukai lobster.
Selain itu, sediakan juga tempat bersembunyi seperti gua kecil atau tanaman air yang bisa digunakan lobster untuk berlindung dan beristirahat. Dekorasi tambahan seperti batuan dan kayu apung juga bisa ditambahkan untuk mempercantik tampilan akuarium.
Pemberian Makan
Lobster air tawar hias adalah hewan omnivora yang memakan berbagai jenis makanan. Anda bisa memberikan pakan berupa pelet khusus lobster, sayuran seperti bayam dan wortel, serta protein tambahan seperti cacing darah atau udang kecil.
Pemberian makan dilakukan satu atau dua kali sehari dengan jumlah yang cukup, tetapi jangan sampai berlebihan agar kualitas air tetap terjaga.