Melalui momentum ini, setidaknya ada beberapa hal yang harus diingat dari Pacasila. Pertama, Indonesia adalah bangsa yang besar dan sangat plural, sehingga selalu menyimpan kerawanan untuk tercerai berai. Dan Pancasila selama ini menjadi alat pemersatu yang ampuh,
Kedua, kata dia, tantangan tidak hanya berasal dari dalam, tetapi juga dari luar, terutama sejak derasnya arus globalisasi."Ideologi asing semakin mudah masuk melalui teknologi informasi. Di sini, Pancasila perlu dukungan segenap elemen bangsa, agar terus menjadi ideologi pemersatu,Ketiga, Indonesia memiliki generasi milenial dengan karakternya yang unik, dan nantinya akan menjadi pewaris bangsa.
"Karenanya, perlu upaya serius untuk lebih mengenalkan upaya untuk menghidupkan dan membumikan Pancasila kepada mereka, butuh pendekatan tersendiri untuk anak-anak muda ini,butuh kegiatan yang atraktif untuk makin mendekatkan anak muda dengan Pancasila.
Dengan demikian, Pancasila dapat benar-benar "mewarnai" setiap elemen bangsa termasuk generasi muda dalam bertindak dan juga dalam berucap."Contohnya, kami pernah buat lomba Kentongan Pancasila. Masyarakat diajak menikmati budaya lokal sambil meningkatkan pemahaman soal Pancasila,"
Setiap tanggal 1 Juni Warga Negara Indonesia memperingati hari lahirnya Pancasila. Dalam keseharian, nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman bagi masyarakat Indonesia. Memaknai hari lahir Pancasila di era digital saat ini tentunya memiliki perbedaan jika dibandingkan dengan era sebelumnya.
Saat ini kita sudah bisa memaknai nilai-nilai Pancasila dengan sikap dan pemikiran yang lebih terbuka, artinya tidak hanya sekedar memaknai namun mengimplementasikan dan mengembangkan nilai-nilai tersebut sesuai dengan kondisi dan kebutuhan saat ini.
Sebagai generasi muda, kita harus mampu bertahan dan unggul di segala kondisi, salah satu caranya mampu berkolaborasi dengan siapapun. Utamanya, berkolaborasi bukan hanya sekedar memenuhi kepentingan individu seperti pekerjaan, melainkan membangun bangsa Indonesia dari segala aspek seperti memajukan perekonomian di Indonesia.
Hebatnya, saat ini sudah banyak generasi muda yang berkontribusi untuk perekonomian Indonesia. Hadirnya berbagai perusahaan yang dikelola oleh generasi muda seperti, Ruangguru di bidang edukasi, KitaBisa.com di bidang sosial, Aruna Indonesia di industri perikanan, Gojek yang berkembang di bidang layanan memberi dampak besar bagi masyarakat Indonesia, seperti penyerapan tenaga kerja, pemerataan ekonomi, dan peningkatan kapasitas setiap individu.
Tak hanya mampu berkolaborasi, beradaptasi dengan hal baru juga menjadi nilai yang penting. Sebuah negara tidak akan maju dan berkembang jika rakyatnya tidak mau beradaptasi dengan sesuatu yang baru. Tugas kita sebagai generasi muda membawa hal positif dan mengenalkan kebiasaan baru yang baik pada setiap lapisan masyarakat.
Sederhananya adalah mengajak masyarakat melakukan aksi sosial dengan menggunakan platform online. Selain lebih efektif, kegiatan itu memberi dampak yang sangat besar di kehidupan seseorang dalam waktu yang cepat. Hal itu tentunya masuk dalam nilai-nilai Pancasila yang karena mencerminkan sikap gotong royong, toleransi, dan kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama, yakni Indonesia Maju.
Kolaborasi dan adaptasi tidak akan terjadi jika tidak ada sikap saling menghargai dan toleransi. Perbedaan kepercayaan dan suku, menjadi hal dasar yang membedakan sifat, karakter dan pemikiran setiap individu. Maka dari itu saling menghargai dan toleransi dalam kehidupan beragama dan kehidupan sosial menjadi kunci utama dalam kehidupan berdasarkan nilai-nilai pancasila.