Dear Kompasiana,
Sebelumnya saya terima kasih sudah memberikan wadah untuk penulis-penulis dan jurnalis independen di platform website Kompasiana.com dan semoga pihak admin, tim redaksi, staf beserta Kompasianer diberikan berkah dan sehat selalu.
Awalnya saya bikin akun Kompasiana tepatnya di hari ulang tahunku tanggal 28 Juli, dan sekarang di tahun 2023 sudah 2,5 tahun saya berkecimpung di platform Kompasiana terkadang cuma mampir ke tetangga kompasianer di lini masa seperti Acek Rudy dan Fatmi Sunarya, saya lebih banyak berbagi tulisan ke rubrik Humaniora dan Sosbud yang menulis topik seperti Analisa BaZi, Feng Shui, Budaya Tionghoa dan Identitas Tionghoa Indonesia.
Tak terasa sampai sekarang sudah level Taruna, dimana level ini sulit buat meloloskan penulis kompasianer dari namanya plagiarisme, sekarang ini saya sudah kena lebih dari tiga kali peringatan dari pihak Kompasiana dan akun saya mungkin akan dibekukan. Oleh karena itu saya sampaikan surat terbuka, klarifikasi dan kesalahan-kesalahan ini sebagai perpisahan untuk pihak Kompasiana dan Kompasianer yang membaca tulisanku ini.
Saya sampaikan klarifikasi kedua artikel yang berjudul "Pulang kau ke Cina! Sebuah sejarah singkat diskriminasi etnis Tionghoa Indonesia" dan "Kisah gadis Cina Benteng demi melestarikan situs makam Kapitan Cina Oey Kiat Tjin". Kedua artikel ini dihapus oleh pihak Kompasiana hari ini tanggal 5 Mei 2023 karena masalah plagiarisme.
Setiap penulis tidak luput dari namanya plagiarisme, budaya mengutip dan mengubah tulisan orang lain sebelumnya. Jujur kedua artikel tersebut sebagian dikutip dan menyalin dari berbagai sumber, padahal saya sudah saya parafrasa total dan selalu mengecek dengan pengecek persentase plagiat atau dikenal dengan plagiarism checker dan tidak lupa mencatumkan sumber setelah penutup artikel dengan tulisan SUMBER, REFERENSI dan DAFTAR PUSTAKA.
Jika tulisan ini merupakan tulisan orang lain, saya tetap mencatumkan nama Penulis dan saya cuma hanya mengedit dan mempersunting tulisan, frasa dan cek plagiasi layaknya sebagai Editor, sekali lagi EDITOR. Semua tulisan artikel saya maupun sebagian kutipan tulisan orang lain di Kompasiana bisa dipertanggungjawabkan.
Sebelum saya post di Kompasiana, kedua tulisan tersebut sudah dicek di plagiarism checker semuanya sudah 100% unique dan 0% plagiarisme karena sudah diedit dan diparafrasa oleh editor dan juga mencatumkan berbagai sumber seperti SUMBER, REFERENSI dan DAFTAR PUSTAKA. Ketika saya draft dan publish ke Kompasiana dengan post jadwal, setelah sudah tertayang artikel belum 10 menit pihak Kompasiana menghapus kedua artikel saya karena plagiarisme. Melihat chat peringatan dari Kompasiana sebanyak 3 kali saya merasa frustasi dan rasanya ingin pamit undur diri sebagai Kompasianer.
Sebagai Editor, Saya tidak luput dari namanya Plagiarisme, Plagiarisme ibaratkan template untuk membantu mendapatkan ide bagi Penulis maupun Editor meskipun caranya itu merusak citra karya tulisan, mencuri, curang, dan kesalahan besar buat saya. Padahal semuanya sudah saya edit dan parafrasa habis-habisan dan saya mohon maaf sebesar-besarnya atas kelalaian dan kekhilafan saya selama di Kompasiana.
Dengan ini secara gentle saya pamit undur diri di platform Kompasiana. Jadikan ini sebagai pelajaran dan nasihat bagi kita semua, Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih banyak.