Lihat ke Halaman Asli

Stres Peserta Didik di Masa Sekolah Karena Tuntutan Akademik dan Prestasi Akademik

Diperbarui: 21 November 2024   10:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Stres adalah reaksi seseorang baik secara fisik maupun emosional (mental/psikis) apabila ada perubahan dari lingkungan yang mengharuskan seseorang menyesuaikan diri. Stres merupakan suatu keadaan yang dialami oleh manusia ketika ada sebuah ketidak sesuaian antara tuntutan-tuntutan yang diterima dan kemampuan untuk mengatasinya (Looker & Gregson, 2005). Sedangkan menurut Sahu, Pandey dan Jha (dalam Sharma & Pandey, 2017) mengatakan stres akademik adalah sesuatu yang menimbulkan tuntutan tambahan pada kemampuan individu untuk coping, seringkali dengan stres akademik kebanyakan siswa merasa stres dimasa sekolahnya.

Menurut Rasmun (2004), stress dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu:

a. Stress ringan, dimana pada tahap ini stress sering terjadi dalam kehidupan dan hanya berlangsung Selma beberapa jam saja. Stress tahap ini tidak berpengaruh pada aspek fisiologis seseorang. Stress ringan biasanya dirasakan oleh setiap orang, misalnya lupa, ketiduran atau dikritik. Situasi ini tidak akan menimbulkan penyakit, kecuali jika dihadapi secara terus menurus. b. Stress sedang, biasanya stress berlangsung lebih lama dibandingkan stress ringan. Stress tahap ini sudah berdampak pada fisik maupun psikologis seseorang. Contoh stress sedang yaitu kesepakatan yang belum selesai, beban kerja yang berlebihan, atau anggota keluarga yang pergi untuk waktu yang lama. c. Stress berat, yairu stress kronis yang terjadi beberapa minggu sampai beberapa tahun. Contoh stressor yang menimbulkan stress berat adalah hubungan suami istri yang harmonis, kesulitan finansial, dan penyakit fisik yang lama.

Menurut Gadzella dan Baloglu (dalam Aryani, 2016) stress pada siswa dapat bersumber dari dua, yaitu:

a. Stres yang bersumber dari faktor internal, meliputi:

1) Frustasi. Frustasi terjadi terjadi apabila tujuan dalam hidup memiliki hambatan dalam pencapaiannya. Dimana frustasi dapat bersumber dari dalam dan luar individu.

2) Konflik. Konflik muncul ketika siswa berada di bawah tekanan untuk memilih terhadap dua atau lebih hal yang berlawanan.

3) Tekanan. Tekanan yang dialami siswa berasal dari dalam maupun luar diri atau keduanya. Misalnya ambisi siswa berasal dari dalam, namun terkadang dikuatkan oleh pihak luar.

4) Self Imposed. Self Imposed yaitu tentang bagaimana siswa membebani dirinya sendiri. Misalnya, hasil ujian yang didapatkan siswa harus tinggi dan bisa mengalahkan teman-temannya.

b. Stress yang bersumber dari faktor eksternal, meliputi:

1) Keluarga. Bagaimana kondisi dan keadaan di dalam keluarga otomatis akan memberikan stress pada siswa. Kondisi dan keadaan yang dimaksud seperti konflik yang muncul dan peristiwa yang terjadi. Misalnya, orangtua yang bertengkar atau orangtua yang selalu sibuk di luar rumah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline