Rintih di Balik Pena
Oleh. Frederikus Stanislaus Awi
Dalam diam aku merangkai kata,
Mencari makna di antara senja,
Rasa letih menyelimuti jiwa,
Lelah merayap, membisikkan cerita.
Pena menari di atas kertas putih,
Setiap goresan meluapkan rintih,
Kata demi kata tercipta tanpa henti,
Melawan sunyi yang kian menepi.
Tubuh terkulai, namun pikiran tetap berlari,
Mengurai beban yang tak terperi,
Dalam tulisan, kutemukan pelipur hati,
Menghantarkan rasa letih menuju sunyi.
Dan ketika fajar menyapa di ufuk timur,
Tersisa harapan yang kian subur,
Meski letih, meski lelah, aku terus menulis,
Sebab di dalam kata, kutemukan pelita tak pernah habis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H