Lihat ke Halaman Asli

Penentuan TIM PON Tenis DKI Jakarta Agar Dilakukan Secara Fair

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

UU RI No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, pasal 6. Menyebutkan :  Setiap Warga Negara mempunyai hak yang sama untuk melakukan kegiatan olahraga; memperoleh pelayanan dalam kegiatan olah raga; memilih dan mengikuti jenis dan cabor yang sesuai bakat dan minatnya; memperoleh pengarahan dan dukungan, bimbingan, pembinaan dan pengembangan  dalam keolahragaan; menjadi pelaku olah raga dan mengembangkan industri Olah Raga.

Misi KONI DKI Jakarta adalah memberikan dukungan kepada atlit untuk mencapai puncak prestasi dan menanamkan nilai-nilai Olimpiade agar menjadi sumber inspirasi bagi seluruh rakyat Indonesia serta target Tim PON DKI Untuk meraih medali emas sebanyak-banyaknya di pada PON XVIII 2012 Riau.

Selanjutnya kami orang tua dari Fredrico Leonardo Rumambi atlit tenis DKI Jakarta (KTA Pelti 000000234/08), bermohon dengan hormat kepada Pengurus Pengda Pelti DKI Jakarta dan KONI DKI Jakarta, agar anak kami dapat diberi  kesempatan diseleksi untuk menjadi anggota Tim  PON Tenis Putra DKI Jakarta untuk PON XVIII  Riau 2012, karena sampai dengan saat ini belum pernah dilakukan seleksi sebagaimana yang dilakukan terhadap penentuan TIM Putri Tenis DKI Jakarta serta layaknya dilakukan pada kegiatan olah raga.

Dengan demikian  atlit Tenis  DKI Jakarta mendapatkan kesempatan yang sama dan fair melalui ajang  seleksi.    Siapapun yang terpilih merupakan atlit terbaik TIM PON Tenis Putra DKI Jakarta pada PON XVIII di Riau mendatang.

Apalagi entrée by name sebanyak 4 pemain untuk Cabang Tenis, dari KONI Provinsi ke PB PON Riau baru akan dilaksanakan pada Bulan Agustus 2012.

Dengan demikian menjadi pertanyaan mengapa PB Pelti DKI Jakarta hanya memilih 4 pemain pada Pelatda ?  Padahal dalam Pelatda hendaknya sebagai ajang pembinaan dan latihan dan harus lebih dari 4 atlit.  Dengan demikian seluruh atlit pelatda dapat berkompetisi secara fair sampai dengan waktu entrée by name.  Disamping itu jika hanya 4 atlit yang dimasukan pelatda, bagaimana apabila ada atlit yang prestasinya merosot atau sakit atau cidera atau karena satu dan lain hal tidak dapat ikut waktu pemasukan entrée by name ?  Hendaknya Pengurus Pelti DKI Jakarta dan Pengurus KONI DKI Jakarta dapat lebih Rasional dan adil terhadap atlit pelaksanaan Pelatda dan penetuan akhir atlit tenis.

Sebagai bahan pertimbangan prestasi anak kami tahun 2012 serta prestasi terbaik tahun sebelumnya  yang sudah disumbangkan buat TIM DKI Jakarta : (1) Mencapai Semi Final pada Sirkuit Nasional Tenis Bandung dan 16 besar pada Sirkuit Nasional Tenis Jakarta 2012. (2) Pada kedua turnamen ini mampu mengalahkan pemain Utama PON DKI Jakarta, yaitu Ekky Hamzah (PNP 11) dan Indra Wijaya (PNP 6/April 2012).  (3) Medali Emas Pada POPNAS 2011 di Riau dan (4) Urutan PNP Dewasa per April 2012 menempati urutan ke 23 Nasional (dalam 4 turnamen).  Sedangkan dari PNP Dewasa berdasarkan pembatasan usia untuk PON Riau per April 2012, menempati urutan ke 11 Nasional.

Bravo" Sportivitas, fair dan keterbukaan".... Jayalah TIM PON DKI di Riau 2012...Raihlah Medali emas sebanyak-banyaknya....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline