Lihat ke Halaman Asli

Freddy Pattiselano

Freddy adalah staf pengajar di Fakultas Peternakan Universitas Papua Manokwari

Ternak Juga Minum Jamu

Diperbarui: 8 Juli 2024   10:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia.  Belakangan populer dengan sebutan herba atau herbal, karena dibuat dari bahan-bahan alami berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun, kulit batang dan buah.  Dahulu, minum jamu merupakan tradisi yang dilakukan oleh para puteri keraton Jawa untuk menjaga keindahan tubuhnya.  Tetapi saat ini kebiasaan tersebut telah memasyarakat, sehingga tujuan minum jamu semakin meluas mencakup untuk kesehatan. 

Dalam bidang peternakan, pemberian feed additive atau makanan tambahan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pakan ternak. Kurang lebih analog dengan penggunaan jamu pada manusia, peternak juga mencoba memberikan ramuan tradisional sebagai feed additive untuk tujuan yang beragam.  

Tujuan utamanya yaitu untuk memacu pertumbuhan ternak, tetapi ramuan tradisional ternyata berfungsi untuk mengobati ternak yang menunjukan gejala kurang sehat.   Ternyata melalui serangkaian kegiatan penelitian, diketahui bahwa pemberian ramuan tradisional bukan hanya mujarab untuk manusia saja, tetapi bermanfaat untuk ternak juga.

Atas dasar itulah pemberian ramuan tradisional baik melalui pakan atau air minum sangat dianjurkan sepanjang hal tersebut mampu meningkatkan produksi, harganya tidak bersaing dengan kebutuhan manusia dan jika aplikasinya tidak rumit apalagi jika telah melalui tahapan penelitian. Beberapa ramuan tradisional yang telah terbukti khasiatnya secara khusus untuk meningkatkan produksitifitas unggas antara lain sebagai berikut: 

Kunyit (Curcuma domestica Val), berdasarkan serangkaian penelitian yang telah dilakukan di Universitas Udayana di Bali, ternyata mampu menangkal bau tidak sedap dari kotoran ayam.  Pemanfaatan kunyit dapat dilakukan dengan cara memeras kunyit  dan dicampurkan ke dalam pakan sebanyak 3% dari bobot badan ayam.  Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa kunyit dapat digiling menggunakan gilingan kopi dapat dicampurkan ke dalam tiap 1 kg pakan.  Pengalaman menunjukkan bahwa dalam 3-5 hari pemberian kunyit hasilnya dapat dirasakan.  Ada penelitian yang menunjukkan bahwa kunyit dapat juga digunakan sebagai obat cacing. 

Serbat lempuyang (Zingiber aromatica Val), diketahui dapat meningkatkan kadar hemoglobin dan volume darah yang pada akhirnya akan meingkatkan jumlah eritrosit yang berpengaruh terhadap kondisi ayam.  Hal positif lainnya yaitu melalui penggunaan ramuan ini bobot ayam dapat ditingkatkan.  Ramuan dapat dibuat dengan cara menghaluskan 5 gram lempuyang dan ditambahkan dengan 100 ml air serta garam secukupnya dan kemudian direbus.  Setelah mendidih, hasilnya disaring kemudian diberikan kepada ternak ayam.  

Jahe (Zingiber officale ROSC) merupakan jenis tanaman rempah yang mengandung komponen minyak atsiri (pemberi bau khas) dan minyak tan menguap (oleoresin) yaitu komponen pemberi rasa pedas dan pahit.  Sebagai ramuan tradisional, jahe dapat meningkatkan nafsu makan dan dapat mengobati jenis penyakit tertentu, sehingga menjadi acuan pemberian jahe untuk mengobati ternak yang sakit.Hasil penelitian di Universitas Andalas di Padang menunjukkan bahwa penggunaan jahe dalam pakan ayam broiler mampu meningkatkan konsumsi pakan, konversi pakan, pertambahan bobot badan ayam, berat karkas dan persentase lemak abdomen.  Jahe dalam pakan berperan untuk meningkatkan nafsu makan cukup beralasan karena ada kecenderungan pertambahan bobot badan ayam yang lebih baik pada tahapan perlakuan pakan yang mendapat penambahan jahe dibandingkan pakan yang tidak mendapat perlakuan penambahan jahe.

Di Manokwari, penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa semakin tinggi penambahan ekstrak jahe ke dalam air minum semakin meningkatkan konsumsi pakan oleh ternak percobaan.  Hal ini diperkirakan karena kandungan minyak atsiri berfungsi baik dalam proses pencernaan sehingga mampu meningkatkan nafsu makan dan pada akhirnya kemampuan ayam  mengkonsumsi pakan menjadi semakin tinggi dan memberikan pengaruh terhadap rata-rata pertambahan bobot badan.Cara pembuatan ekstrak jahe dapat dilakukan dengan mencuci jahe terlebih dahulu dan kemudian diparut.  Setelah itu hasil parutan diekstrak dan dicampurkan ke dalam air minum dengan ketentuan 1-3 ml ekstrak dicampurkan ke dalam 1000 ml air minum.

Bawang putih (Allium sativum) yang dicampurkan dengan air minum ternyata mampu meningkatkan performans ayam pedaging.  Bawang putih selain mengandung zat gizi yang berguna bagi tubuh, juga mengandung zat khusus seperti scordinin, gurwitch rays, allin, allicin dan allithiamin yang mampu mempercepat pertumbuhan dan pertambahan bobot badan sekaligus bersifat antioksidan.  Khasiat lain bawang putih yaitu mengandung zat yang bersifat melindungi terhadap pengaruh radikal bebas.  Pada percobaan pemberian bawang putih 1,5% dan 2% ternyata mampu menjaga kesehatan ayam dan menekan angka mortalitas. 

Cerita sukses percobaan menggunakan ramuan tradisional bagi ternak ternyata bukan isapan jempol belaka.  Artinya bahwa ramuan tradisional termasuk jamu-jamuan bukan hanya layak dikonsumsi manusia saja, tetapi  bermanfaat bagi ternak peliharaan juga.  Dengan kekayaan flora yang kita miliki ada kemungkinan masih banyak ramuan tradisional yang mujarab untuk ternak yang belum teridentifikasi karena itu masih perlu diteliti lebih lanjut.  Semoga hal ini menjadi pemicu untuk mengeksplorasi ramuan tradisional baru yang berguna bagi ternak. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline