Lihat ke Halaman Asli

Freddy

Sales - Marketing - Operation

"Strategi Membakar Kapal" Sebelum Melakukan Perampingan Operasional

Diperbarui: 20 Februari 2020   10:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar oleh David Mark dari Pixabay

I and my companions suffer from a disease of the heart which can be cured only with gold : Hernando Cortez

Artikel mengenai ini pernah saya tulis dan upload di akun Linkedin saya di Tahun 2017. Saya daur ulang artikel tersebut kembali karena menurut saya menarik untuk kita ketahui.

Sekitar awal Tahun 2017 saya mendapat telepon dari salah satu mantan tim saya di perusahaan lama. 

Ybs mengabarkan kalau pemimpin baru yang baru menduduki posisi tinggi di sana selama 2 bulan dan langsung memutuskan untuk melakukan perampingan besar-besaran karena kinerja perusahaan saat itu jatuh serta membutuhkan waktu untuk bangkit kembali. 

Ybs kemudian meminta saya membantu mencarikan pekerjaan baru baginya.

Memang kalau dipikir-pikir, saat seorang pemimpin baru memasuki suatu perusahaan dalam kondisi yang kurang baik, bottom line merah, melakukan perampingan adalah salah satu pilihan yang paling banyak dilakukan. 

Karena paling mudah. Padahal di saat melakukan perampingan, sering kali perusahaan juga harus mengalami "pendarahan" yang lebih dalam mengingat kewajiban pesangon yang dibayarkan perusahaan di saat keuangan juga dlm kondisi tdk sehat. 

Tapi sebenarnya pilihan perampingan harusnya menjadi opsi terakhir, bukan opsi pertama. 

Harusnya ada pilihan lain yang wajib dilakukan terlebih dahulu, yaitu: melakukan evaluasi Strategi Pemasaran, memperbaiki strategi yang salah, serta bahu membahu bekerja keras dengan seluruh tim meningkatkan kinerjanya.  Langsung menjalankan opsi perampingan dari awal menurut saya juga mengandung potensi bahaya.

Pertanyaan selanjutnya: Apakah memang masih memungkinkan bagi tim di perusahaan tersebut melakukan perbaikan? Apakah masih ada waktu? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline