Lihat ke Halaman Asli

Kebiasaan Melayat yang Tak Selalu Sama...

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam kelahiran ada kehidupan dan dalam kehidupan pasti ada kematian. Kematian merupakan hal yang wajar dan pasti akan dialami oleh setiap insan manusia. Ketika orang berbicara tentang kematin terlintas dipikiran kita sesuatu yang mengerikan dan menakutkan. Padahal kematian harus kita maknai dengan lahirnya kembali seseorang kedunianya yang baru. Tapi tidak menutup kemungkinan setiap orang memaknainya berbeda - beda.

Perbedaan ini juga terjadi pada saat kita menunjukan rasa bela sungkawa kita terhadap orang yang meninggal. Ini tidak berbeda jauh dengan kebiasaan melayat pada saat meninggalnya orang Jerman. Di Indonesia sendiri saja ada perbedaan dalam hal itu. Seperti ditempat saya di Flores, orang yang datang melayat mengungkapkan kesedihan mereka dengan menangis histeris dan biasanya berkepanjangan bahkan berhari - hari setiap mereka mengenang almarhum. Orang yang meninggal akan dikuburkan setelah keluarganya berkumpul semua. Jadi tidak menutup kemungkinan mayat itu berada dua sampai tiga hari di rumah duka. Hal ini berbeda jauh dengan cara melayat orang Jawa khususnya yang beragama muslim. Seperti yang saya lihat dan ketahui orang yang datang melayat kalau bisa tidak boleh menangis. Jika dia menangis maka arwah orang yang meninggal tidak akan tenang menuju akhirat karena orang atau keluaraga yang di tinggalkan belum mengikhlaskan dia. Dan mayatnya tidak boleh menginap atau dibiarkan beberapa hari meskpun itu harus dikuburkan pada malam hari.

Namun masih ada beberapa kesamaan pada saat orang melayat yaitu orang yang melayat biasanya memakai baju hitam atau baju berwarna gelap dan orang juga biasanya membawa uang, beras dan lain - lain yang sekiranya dibutuhkan oleh keluarga yang meninggal. Jadi di setiap daerah punya kebiasaan atau aturan yang berbeda - beda sesuai dengan kepercayaan masing - masing.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline