Lihat ke Halaman Asli

Frappio

Technology Company

Perbedaan Website dan Website Application

Diperbarui: 12 Februari 2021   12:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pada umumnya, orang hanya mengenal istilah website atau situs. Menurut fungsinya, ada juga yang dinamakan website application atau biasa disingkat web app. Mungkin Frappioneers sekalian masih banyak yang bertanya-tanya.

"Website application? Apaan tuh? Aplikasi untuk website? atau website yang mirip aplikasi? atau aplikasi yang ada di website?"

Walaupun serupa, website dan website application fungsinya tak sama. Namun, mereka berdua sama-sama memberi manfaat dalam bisnis di era IT ini, yaitu sebagai platform yang menunjang branding, marketing, sampai engagement konsumen. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak perbandingan website dan website application di bawah ini:

#1. Definisi

Website yang kita kenal merupakan kumpulan halaman (page) yang saling tergabung dibawah suatu domain atau subdomain.

Nah, web app merupakan program layaknya software aplikasi yang berbasis website.

#2. Interaksi

Website dan web app utamanya berfungsi untuk menyampaikan informasi pada pengguna. Namun, web app lebih aktif dalam hal interaksi dibanding website. Fungsi utama website adalah sekedar menyampaikan informasi. Pada awalnya, website dibuat dengan sistem komunikasi satu arah. Pembuat website menulis, dan pembaca hanya membaca. Sekarang, website sudah mengalami banyak perkembangan sehingga orang dapat berkomentar ataupun membagikan website itu ke platform sosial media. 

Walaupun begitu, tingkat interaksi di web app masih lebih tinggi dari website. Web app lebih menonjolkan fitur yang membuat orang lebih leluasa berinteraksi. Orang dapat mengirim formulir, menggunakan fitur chat, online payment, dan lain sebagainya. Contoh web app yang mungkin sering anda gunakan adalah website e-commerce atau toko online.

Dengan pemanfaatan web app, sebuah e-commerce dapat menampilkan data produk secara real time. Misalnya, produk sold out otomatis dan mengolah data pembayaran seperti sistem pemakaian kupon dan gratis ongkos kirim.

#3. Kompleksitas

Dilihat dari interaksinya, website memiliki konsep yang lebih sederhada dari web app. Hal ini tentu saja mempengaruhi perbedaan kompleksitas dari aspek-aspek penyusunnya. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut: 

Kompleksitas Integrasi Sistem

Integrasi disini erat kaitannya dengan plugin. Plugin atau Colok-masuk adalah sebuah program yang menambah fungsionalitas program utama dengan cara memodifikasi kode original dengan menambahkan "plug". Menonaktifkan plugin kemudian disebut dengan "unplug". Contoh plugin yang mungkin anda kenal ialah plugin Adobe Flash Player dan plugin komentar.

Karena website memiliki sistem komunikasi yang utamanya satu arah, integrasi sistem website bersifat opsional dan lebih sederhana daripada web app. Web app memiliki fitur yang lebih kompleks sehingga integrasinya juga lebih sulit dan memerlukan pengolahan data dengan bantuan software lain.

Kompleksitas Komponen Pengembangan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline