Revolusi industri dimulai sejak Industri 1.0 pada abad ke-18, ditandai dengan ditemukannya mesin uap oleh James Watt. Revolusi ini terus berkembang menjadi Industri 2.0 dengan penemuan listrik, alat komunikasi, kimia, dan lainnya. Setelah itu Industri 3.0 dengan penemuan komputer, internet, dan telepon genggam.
Sejak 2011, Revolusi Industri sudah memasuki Industri 4.0. Fase ini juga disebut dengan fase real change dan ditandai dengan cyber fisik, kolaborasi manufaktur. Industri 4.0 ini juga merupakan pemanfaatan teknologi digital dan komputer di bidang industri, dan kehidupan secara umum. Segala hal dapat dilakukan dengan teknologi dan internet yang berkembang dengan sangat pesat. Namun pernahkah Anda mendengar kata society 5.0? Mungkin kata yang satu ini masih terdengar asing. Society 5.0 merupakan tahap lanjutan yang akan menyempurnakan Industri 4.0.
Setelah kemajuan di bidang teknologi dan segala aspek kehidupan, ada sistem yang kurang efisien dan jarak antara manusia dan teknologi yang menjadi permasalahan selama revolusi Industri 4.0 berlangsung. Society 5.0 akan berfokus pada sisi sosial dari suatu perkembangan teknologi. Sebuah human-centric society dimana perkembangan ekonomi dan perubahan sosial positif dapat terjadi, orang-orang dapat menikmati kehidupan berkualitas tinggi dan nyaman.
Society 5.0 memiliki karakteristik yang terfokus pada aspek kemanusiaan dan menjadikan titik tumpu perkembangannya, terbuka, berkelanjutan dan inklusif. Serta didorong kuat oleh banyak percobaan untuk terus meningkatkan kehidupan. Society 5.0 memberikan kesempatan kepada semua orang untuk dapat meningkatkan kualitas hidupnya.
Karena semua hal akan semakin berkembang dan terbuka, maka bagian kita saat ini adalah untuk terus mengikuti perkembangan yang ada dan mulai mencari sumber-sumber yang dapat kita percaya untuk mengembangkan usaha dan diri kita sendiri dengan semaksimal mungkin. (ftn)
