Lihat ke Halaman Asli

Sepenuhnya Kita Belum Merdeka

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedikit saya cerita, siang tadi saya jalan dari TJ sari menuju pusat kota menuju jln Sudirman. setiap lampu merah yang jalani saya lalui… saya slalu menemui saudara saya dan juga saudara anda. Yaitu mereka kaum pinggirim, mereka kaum yang kurang perhatian ,mereka yang kurang cinta, mereka yang terlontarkan, mereka yang dibuang dan yang jelas mereka yang ditindas kemiskinan… tak pernah terpikirkanolehku atau sedikit terlintas dalam benatku tentang Mereka, bahwa kita sesungguh belum “ Merdeka

Dapatkan kita bayangkan terwujudnya sebuah Indonesia yang raya, Terlintaskah dalam bayangan kita sebuah Indonesia yang merdeka – seutuhnya! Pernahkah kita renungkan impian pendiri bangsa kita sebuah negara yang besar Jujur saja sebagai anak bangsa yang telah merasakan nikmatnya negara “merdeka” Tidak pernah terbayang, tidak pernah terlintas dan tidak pernah merenungkan. Bagaimana mau membayangkan, jikalau wajah-wajah suram yang terbayang Bagaimana mau tinggal landas, jikalau wajah-wajah kelaparan yang terlintas Bagaimana mau merenungkan, jikalau tunas bangsa tanpa masa depan…

Merdeka itu hanyalah Janji-janji surga yang berhembus diantara kehidupan nyata yang mereka alami sekarang.

Kita berharap para pemerintah kita bijak dalam menyikapi dan tidak melihat sebelah mata. karena kaum pinggiran adalah saudara kita semua... wajah mereka adalah wajah kita juga...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline