Oleh Frans Lubis MM CM-NLP. Motivator ter-SaDIS di Indonesia dari www.marsforleaders.com.
Kita hidup dalam sebuah semesta getaran. Apa yang tampak sebagai ruang kosong adalah tempat energy yang tak terbatas. Uang yang kita inginkan, relasi yang kita inginkan, segala sesuatu, datang dari apa yang disebut fisikawan kuantum sebagai Medan Titik Nol. Sebutan yang pertama kali diajukan Albert Einstein dan Otto Stern pada tahun 1913 ini mempunyai banyak nama dalam ilmu pengetahuan. Sebutan lainnya adalah medan subatom, hologram kuantum, atau plenum, yang berarti “ kepenuhan “. Seorang teolog menyebutnya Tuhan – sumber segala sesuatu.
Segala sesuatu yang padat , 99,9999999 persen terdiri atas cahaya atau energy. Segala sesuatu di dunia, mulai dari komputer Anda ini, mobil, pakaian yang kita kenakan, dan uang, tidaklah lebih dari cahaya stabil yang memadat di Medan Titik Nol. Begitulah kata fisika kuantum.
Dari teori tersebut, ada 3 poin penting yang dapat kita ambil, yaitu :
Poin pertama adalah, segala sesuatu yang kita inginkan – termasuk uang tunai – semuanya adalah 99,9999999 persen cahaya.
Poin yang kedua adalah, cahaya ( atau energy ) bergetar, cahaya memiliki resonansi atau frekuensi. Pengertian ini adalah kunci untuk mencapai apapun dari segala sesuatu yang kita inginkan. Kita adalah sebuah medan energy yang beroperasi di medan energy yang lebih besar, dan energy kita bergetar.
Poin yang ketiga : (dan ini poin yang sangat penting ) : Kita tidak akan pernah menarik getaran-getaran berenergi tinggi – sukses besar, uang besar, tanggung-jawab besar – dari perangkat yang berenergi rendah.
Kita dan segala sesuatu adalah sama, benar-benar sama, energy. Satu-satunya perbedaan yang menentukan di antara kita dan segala sesuatu yang lain adalah kecepatan getaran. Itu saja. Jika kita ingin menarik hasil baru di bidang apa pun, yang harus kita lakukan hanyalah menjadi selaras atau harmonis dengannya.
Dengan hidup hanya memikirkan dan mengurus diri sendiri, tentu berbeda getaran energynya apabila dibandingkan dengan hidup dengan tanggung-jawab besar untuk memberi makan 10 orang misalnya, atau memberi kehidupan untuk 100 orang misalnya, apalagi 1.000 orang. Dan pasti berbeda juga hasil yang kita tarik, yang kita dapatkan.
Renungkanlah....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H