Akhir-akhir ini kita sering mendengar kasus prostitusi artis dan melibatkan pejabat-pejabat tinggi negara. Dan bahkan beredarnya daftar inisial artis dan model yang bisa dibooking dibawah ini dengan harga mereka masing-masing. Anehnya ada yang mencapai nilai ratusan juta tapi adapula yang hanya puluhan juta. Adapun nama yang menghebohkan masyarakat terkait prostitusi ini adalah: (1). PUA Rp. 45 juta, (2). KA Rp. 55 juta, (3). TB Rp. 200 juta, (4). DL Rp. 30 juta, (5). MT Rp. 55 juta, (6). JD Rp. 150 juta, (7). AA Rp. 25 juta, (8) CT Rp. 40 juta, (9). RF Rp. 60 juta, (10) NM Rp. 40 juta, (11) SB Rp. 55 juta, (12) FNP Rp. 20 juta, (13). CW Rp. 50 juta, dan masih banyak lagi inisial dari nama artis dan model yang terlibat dengan kasus prostitusi ini. Dalam kasus prostitusi yang melibatkan artis dan model, sistem yang digunakan terbilang ketat dengan menggunakan grup BBM, WA, dan Facebook.
Hal ini diketahui pihak kepolisian setelah melakukan penyelidikan di lokasi (dibeberapa kota besar di Indonesia). Bulan-bulan terakhir seakan topic yang dibahas di media sosial, televisi, dan lain sebagainya tentang kasus ini. Tetapi disini kita sebagai masyarakat perlu jeli dalam menanggapi hal ini. Kenapa ? kasus diatas tidak lebih dari “seks” jika dibahasakan secara kasar.
PROSTITUSI ARTIS VS PIJAT PLUS PLUS
Disini jika kita lihat, antara kasus prostitusi artis dan pijat plus plus ada kesamaan yaitu “SEKS”. Tetapi apa yang membuat kasus prostitusi artis lebih waoww saat ini ? Apakah karena bayaran tinggi ? Ataukah karena artis dan model yang berperan didalamnya ? jawaban sederhananya adalah “IYA”. Terus, bagaimana dengan pijat plus plus ? Apakah karena bayaran murah, jadi kasus ini tidak diselidiki seperti prostitusi artis ? Ataukah karena keberadaannya di dalam masyarakat dilindungi pihak-pihak tertentu ? Atau karena bayaran dalam kasusnya sangat kecil ?.
Berikut ini, hasil penyelidikan keberadaan pijat plus plus di kota Jogja.
Pertama, saya mencari di kolom iklan, ada begitu banyak di deretan bagian pengobatan. Tetapi saya memilih salah satunya (yang dilingkari dengan warna merah)
Setelah mendapatkan nomor, maka nomor tersebut saya hubungi, berikut isinyanya dalam bentuk screenshot:
Setelah mengetahui bahwa pijat plus plus 400 ribu, maka saya menghentikan percakapan diantara kami. Dan dari percapakan itu, terlihat bahwa secara terang-terangan bisnis ini di iklankan. Yang menjadi pertanyaannya, kenapa pihak kepolisian tidak meretas bisnis ini ? Harusnya kasus prostitusi artis dan bisnis pijat plus plus sama kan ?
Beginilah buruknya sistem dalam kepolisian kita saat ini. Pantas saja, jika masyarakat muak dengan oknum kepolisian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H