Pernikahan adalah sebuah pilihan. Sebuah pilihan untuk menjalani roda kehidupan yang baru yang lebih berat tanggungjawabnya. Tanggungjawab terhadap pasangan, terhadap buah hati dan segala jenis kebutuhan dalam kehidupan rumah tangganya. Dan yang paling berat adalah menepis semua godaan-godaan duniawi yang seringkali meracuni kehidupan berumah tangga.
Dalam sebuah pernikahan selalu ada janji pernikahan. Janji untuk sehidup semati dalam keadaan dan situasi apapun. Oleh karena itu sering kita dengar dan bahkan kita lihat dalam sebuah pernikahan memakai tema "Yang Dipersatuhkan Allah Tidak Bisa Dipisahkan Oleh Manusia".
Namun sayangnya akhir-akhir ini tema itu hanyalah sebatas simbol belaka.
Mengapa saya katakan demikian?
Kita tahu bahkan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari pertengkarang yang terjadi dalam sebuah rumah tangga. Apalagi rumah tangga-rumah tangga yang baru dibentuk. Bukan hanya itu saja, masih banyak lagi kasus-kasus gugatan cerai yang sering kita jumpai juga dalam lingkungan masyarakat kita.
Masalah-masalah seperti ini salah satu faktornya tentu tidak luput dari kesalahpahaman dalam berkeluarga misalnya berbeda pendapat, egoisme, dll.
Namun jangan salah, masih ada faktor-faktor lain yang sering kali menjadi penyebab terjadinya masalah-masalah tersebut. Katakanlah godaan-godaan duniawi atau yang sering kita sebut dengan orang ketiga, atau kasarnya pelakor jika orang ketiga tersebut adalah perempuan.
Faktor inilah yang marak terjadi dalam hubungan berumah tangga di lingkungan sekitar kita. Sehingga banyak terjadi pertengkaran dalam rumah tangga dan kasus-kasus gugatan cerai yang kita jumpai.
Nah, sekarang coba kita pikirkan apa yang mendasari sampai faktor-faktor itu menjadi penyebab munculnya masalah-masalah tersebut?
Seperti yang saya katakan di awal tulisan ini, "Pernikahan adalah sebuah pilihan". Memilih untuk menikah berarti siap untuk sehidup semati dengan pasangannya dalam keadaan dan situasi apapun.
Jika memang belum siap untuk menikah jangan pernah jatuhkan pilihan untuk menikah. Begitupun sebaliknya, jika memang siap dan memutuskan untuk menikah, berpegang teguhlah pada janji pernikahan anda untuk sehidup semati bersama pasangan anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H