Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Tanah Kami Direnggut

Diperbarui: 28 April 2020   21:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tuan kapitalis janganlah coba geruk tanah kami

Dari tanah ini perut kami diisi

Kenapa tegah kau rayu dengan setumpuk uang haram itu

Tak sudih tanah kami kau cumbui, sebab kami siap melawan

Titik darah penghabisan akan kami taruh demi tanah kami

Hasratmu membunuh sukma kami, dengan ribuaan luka mencecer pada tubuh yang lemah ini

Engkau adalah pilihan rakyat, hingga pantatmu duduk di kursi empuk

Sementara kami, bercucur peluh mengais rezeki  dari pagi hingga siang, tetap saja disebut rakyat

Mulutmu menghujam segala persendian, letih membungkam kaki kami berpijak

Sedang engkau terus merayu, bahkan memaksa untuk kepentingan perutmu

Perutmu menggunung uang haram, sedang kami rakyat tetap melarat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline