Harga Bitcoin minggu ini telah mencapai level tertinggi baru di tahun 2023, yaitu US$ 37.862,76 (sekitar Rp 588 juta), rekor pertama sejak Mei 2022 menurut Coin Metrics. Kita akan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kenaikan ini dan dampaknya terhadap pasar kripto secara keseluruhan.
Analisis Kenaikan Harga Bitcoin
1. Rekor Tertinggi Sejak Mei 2022
Bitcoin mencatat kenaikan hingga 3,9% dalam seminggu, menandai pencapaian penting sejak terakhir kali mencapai nilai tinggi pada Mei 2022.
2. Pemulihan Ethereum
Ethereum juga mengalami peningkatan, kembali melewati level psikologis US$ 2,000 dan diperdagangkan 1,8% lebih tinggi pada US$ 2,104.14 (sekitar Rp 32,6 juta), mencatat kenaikan lebih dari 8%.
3. Kinerja Memukau Solana
Solana, yang menjadi salah satu token terbaik di tahun ini, naik lebih dari 476% dibandingkan dengan Bitcoin yang naik 130%.
Dampak Kasus Hukum di Industri Kripto
1. Akhir Pemerintahan Changpeng Zhao"CZ" di Binance:
Keputusan Changpeng "CZ" Zhao untuk mengaku bersalah atas tuntutan pidana federal oleh Departemen Kehakiman AS telah membawa dampak signifikan. Hal ini terjadi tak lama setelah Sam Bankman-Fried dari FTX dinyatakan bersalah.
2. Binance dan Harapan ETF Bitcoin
Penyelesaian kasus Binance dianggap sebagai langkah penting bagi industri kripto. Hal ini mungkin membuka jalan bagi persetujuan ETF Bitcoin, yang banyak diharapkan sebagai katalis untuk membawa Bitcoin ke level tertinggi baru.
Faktor Eksternal Lainnya
1. Federal Reserve dan Suku Bunga
Risalah pertemuan Federal Reserve, yang dirilis bersamaan dengan penyelesaian Binance, menunjukkan sedikit keinginan pejabat untuk menurunkan suku bunga, mempengaruhi pasar secara luas.
2. Peningkatan Saham Coinbase
Coinbase, saingan utama Binance, juga mencapai level tertinggi sejak Mei 2022, naik 5,4% menjadi $115,14.
3. Kenaikan di Ekuitas Kripto Lainnya
Ekuitas kripto lainnya, seperti Microstrategy dan penambang Bitcoin seperti Iris Energy dan CleanSpark, juga mencatat kenaikan yang signifikan.