Lihat ke Halaman Asli

Fransiskus

Blockchain Dan Cryptocurrency Evangelist

Apakah Sudah Terlambat Beli Solana di Tahun 2023?

Diperbarui: 19 November 2023   14:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Iris Co / The Block

Bagi para pelaku pasar kripto, khususnya para investor Solana (SOL), tahun 2023 menjadi periode yang penuh dengan kejutan. Solana, salah satu mata uang kripto terkemuka, berhasil mencatatkan kenaikan harga yang mengesankan, naik lebih dari 400 persen sejak awal tahun hingga hari ini. 

Melihat grafik perkembangan harga, Solana diperdagangkan di level 9,961 dolar AS atau setara Rp154 ribuan (kurs Rp15.424) di awal tahun lalu, sementara saat artikel ini ditulis harga SOL sudah berada di level 58,34 dolar AS atau setara Rp899.853  (kurs Rp15.424). Lantas, dengan performa yang mengesankan ini, apakah sudah terlambat untuk beli dan investasi Solana (SOL) di sisa tahun 2023? 

Keberhasilan Solana dan Kenaikan Harganya

Saat memasuki kuartal terakhir tahun 2023, Solana telah mencatat pertumbuhan harga yang signifikan. Bahkan, kenaikan harga SOL selama tahun 2023 ini termasuk yang terbesar di pasar kripto sekaligus membuatnya menjadi salah satu aset kripto terbaik dalam hal performa. Pertumbuhan ini tidak hanya mencolok dalam skala harga, tetapi juga mencerminkan kepercayaan dan minat yang meningkat dari para investor. 

Berdasarkan data CoinMarketCap, saat ini Solana adalah cryptocurrency terbesar ke-6 dilihat dari kapitalisasi pasarnya.

Tidak dapat dipungkiri, ada sejumlah faktor yang telah mendukung kenaikan harga Solana di tahun 2023, mulai dari teknologi yang dimiliki hingga kemitraan yang strategis. 

Ya, seperti yang diketahui. Solana dikenal sebagai Ethereum-killer karena jaringan blockchainnya lebih cepat dan efisien. Kapabilitasnya dalam menangani sejumlah besar transaksi per detik telah menarik perhatian banyak pihak, termasuk para pengembang dan aplikasi terdesentralisasi (dApp). Nah, hal tersebutlah yang memberi fondasi kuat bagi kenaikan harga SOL. 

Cathie Wood, seorang investor kenamaan di pasar saham dan aset digital, menyatakan bahwa Solana adalah pemain infrastruktur utama dalam ekosistem blockchain yang lebih luas. Hal ini karena Solana lebih cepat dibandingkan jaringan Ethereum. Jika dibandingkan dengan Ethereum, Solana mampu memproses 65ribu transaksi per detik, sedangkan Ethereum hanya 15-20 transaksi per detik. Perbedaan yang signifikan ini tentu membuat Solana lebih efisien. 

Selain inovasinya, kemitraan strategis yang dijalin Solana juga membuat visibilitas dan adopsi SOL kian meningkat. Hal ini pun diamini oleh Max Shannon, seorang analis penelitian di CoinShares. Menurut Shannon, adanya kenaikan yang signifikan dalam staking likuid, termasuk melalui sejumlah dApp seperti MarginFi, Jito, Marinade, juga menjadi salah satu faktor pendorong harga SOL melejit. 

Berita-berita positif tentang Solana pun turut memainkan peran penting dalam meningkatkan kepercayaan investor dan mengangkat harganya. 

Selain itu, adanya spekulasi mengenai tindakan yang akan diambil oleh Securities and Exchange Commision (SEC) terhadap ETF Bitcoin ternyata juga memengaruhi harga Solana (SOL). Jika ETF Bitcoin ini disetujui, maka tidak hanya berdampak positif pada Bitcoin saja, melainkan Solana dan sekelompok altcoin lain yang bernaung di jaringannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline