Lihat ke Halaman Asli

Fransiskus Allo

Aktifis Pemuda Katolik, . Saat ini menjadi Ketua Bidang Politik dan Kaderisasi Pemuda Katolik Komcab Tana Toraja, Ketua Organisasi dan Kaderisasi KNPI Tana Toraja

Keluar dari Tekanan Sindrom Minority (Sebuah Catatan Refleksi Rakernas PMKRI St. Thomas Aquinas-XI)

Diperbarui: 1 Februari 2023   18:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemukaan RAKERNS PMKRI-XI St.Thomas Aquinas 22-28 Januri 2023 di Tana Toraja (Dokpri)

Perhelatan Rakernas Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia St.Thomas Aquinas (PMKRI),yang berlangsung di Tana Toraja dari tanggal 22-28 Januari 2023 telah berlangsung dengan baik dan sukses. Tidak hanya sukses dalam konteks penyelenggaraan namun RAKERNAS PMKRI XI di Toraja juga secara nyata mampu berkontribusi bagi pembangunan ekonomi mayarakat Toraja khususnya disektor Parawisata,Transportasi dan UMKM,  mungkin ini terlalu naf atau sekedar claim semata, namun jika melihat data dan fakta yang terjadi selama RAKERNAS hal tersebut bisa dijawab, menurut data dari Panitia Jumlah Peserta RAKERNAS XI PMKRI  dari delegasi/delegatus dihadiri 55 cabang dari 85 cabang PMKRI seluruh Indonesia dalam sejarah PMKRI Ini adalah RAKENAS yang paling besar dari sisi kehadiran CABANG, dengan Jumlah peserta 400 orang delegasi sebagai utusan Resmi cabang, diluar itu tim pendukung dari sejumlah cabang juga cukup banyak hadir meramaikan rakernas yang tidak teregistrasi oleh Panitia,namun diperkirakan jumlahnya melebih utusan resmi cabang dengan demikan kurang lebih 1000 orang anak-anak PMKRI dari seluruh Indonesia hadir di Tana Toraja, diluar itu kehadiran Para Senior dan Anggota Penyatu PMKRI dari Pelbagai daerah khususnya saat momentum Pembukaan RAKERNAS jumlahnya cukup banyak, dari fakta dan data ini bisa menjadi gambaran dampak perputaran ekonomi yang  akan terjadi di Tana Toraja. 

Namun yang paling utama menurut saya adalah Nama Tana Toraja sebagai sala satu Icon Wisata di Sulawesi Selatan akan semakin dikenal dan dicintai di seantero negeri ini, mengutip Sambutan Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung saat Pembukaan RAKERNAS  "bahwa Penunjukan Tana Toraja sebgai tempat perhelatan RAKERNAS PMKRI ke XI  adalah buah dari doa-doa Pemerintah dan Masyarakat Tana Toraja, ini membuktikan Tana Toraja sudah mendapatkan atensi secara Nasional sebagai tempat yang menarik untuk event berskala Nasional, tidak banyak daerah berskala Kabupaten yang bisa seperti ini , bisa dibayangkan 400 delegasi jika serentak melakukan postingan di Sosial Media tentang Tana Toraja ,jelas ini adalah promosi gratis dan sangat efektif serta efisien bagi Toraja dalam Konteks Promosi Parawisata".

Dalam Konteks Penyelenggaran saya melihat Panitia sungguh sangat cerdas , dengan mengkolaborasikan RAKERNAS XI PMKRI dengan  pameran UMKM, ini yang disebut sekali mendayung dua pulau terlampaui, faktanya adalah Pameran UMKM PMKRI dihalaman gedung Tammuan Mali  Makale Tana Toraja sebagi Lokasi penyelenggaraan RAKERNAS mendapatkan perhatian dan kunjungan yang sangat ramai,tak hanya itu para Pejabat dan sejumlah tamu Nasional yang hadir sebagi pembicara di Rakernas, langsung datang melihat bahkan membeli sejumlah produk UMKM Masyarakat yang di Pamerkan , hadir dilokasi Pameran UMKM antara Lain Wakil Menteri Perdagangan Jery Sambuaga yang juga adalah Ketua DPP Golkar dan Ketua Umum AMPI, Wakil Menteri Tenaga Kerja Afriansyah Noor, Deputi Kemenpora, Walikota Pare-Pare yang Juga adalah Ketua DPD Golkar Sulawesi Selatan, Bupati Tana Toraja,Bupati Toraja Utara Sejumlah Anggota DPR  dan sejumalh tamu lain. 

Perhelatan Rakernas di Tana Toraja tidak hanya dirasakan langsung pengusaha UMKM yang ada di Lokasi Pameran UMKM namun Sejumalh pedagang Kuliner Malam hari di sekitaran Lokasi Rakernas mendaptkan berkah dengan omset yang naik melimpah saat Rakernas berlangsung, ini patut di syukuri dan di Apresiasi, " Terimakasih untuk PMKRI,kami senang Sara'ba (Minuman Hangat dari Gula Mera sebgai bahan utama) laku keras  kata salasatu pedagang kuliner disekitaran Tammuan Mali,  " Jayala Selalu PMKRI" kata Nensi Tangke Lembang salasatu Peserta Pameran UMKM PMKRI di akun facebooknya  dimana produknya banyak diborong pejabat yang hadir di area Rakernas PMKRI. " PMKRI diam-diam namun dahsyat tanpa merepotkan OPD dan PNS" kata seorang pegawai dalam lingkup pemerintah Tana Toraja , Tidak hanya itu PEMDA Tana Toraja mendapatkan Kesempatan untuk mengajukan Proposal Revitalisasi Pasar Makale dari Wakil menteri Perdagangan setelah mengunjungi langsung Pasar Makale sesaat setelah membukaan kegiatan Rakernas PMKRI, tentu ini angin segar bagi pemerintah daerah yang harus disambut baik dan semestinya segera dieksekusi karena kesempatan itu tidak selamanya datang dua kali.

 Dari semua itu saya sungguh bangga dan menaruh Hormat kepada Adik-adik PMKRI Cabang Toraja Sanctus Paulus yang baru berusia belia 11 Tahun mampu menghelat kegiatan Nasional secara mandiri dengan caranya sendiri, jujur saya pribadi yang selama ini hadir mendampingi adik-adik PMKRI Toraja baik sebagai Dewan Pertimbangan maupun dewan Pembina sempat ragu dan khawatir ketika Kongres dan MPA di Samarinda memutuskan Tana Toraja sebagai Tuan Rumah RAKERNAS XI PMKRI,"apa iah mereka sanggup???" demikian pertanyaan yang selalu menghantui hati dan pemikiran saya", Namun semua itu terjawab dengan tuntas , ini adala bukti dan buah dari proses kaderisasi selama 11 tahun PMKRI Cabang Toraja Sanctus Paulus telah teruji dalam perhelatan RAKERNAS, mereka yang selama ini terlatih untuk tidak  manja,terkadang rela kelaparan di Marga siswa yang sangat sederhana bahkan sesungguhnya tidak layak untuk dijadikan sebagai Marga Siswa namun di Marga yang sangat sederhana seperti itu proses dialektika,diskusi menghasilkan ide, gagasan dan mereka mampu implemantasikan bukan hanya sekedar gagasan dan diskusi.

Tantangan dan hambatan mereka hadapi dengan  berani walaupun rasah lelah marah dan Frustrasi terkadang datang menggoda untuk menyerah, saya ingat betul ketika rencana RAKERNAS PMKRI XI ini mulai dipersiapkan mereka bahkan mendapat tanggapan sinis dari oknum pejabat tinggi Toraja Utara untuk tidak berhayal terlalu tinggi saat Panitia dan Ketua Umum mereka berkonsultasi,disisi yang lain kritik,gossip,cibiran tak sedap dari berbagai pihak setiap kali ada kesalahan yang mereka buat,dianggap tak bisa diatur,bandel tidak disiplin dll, namun demikian "cibiran,bulian tidak sedikitpun menghentikan langkah mereka untuk berkarya bagi Gereja dan Bangsa (Pro Eccelsia et Patria) itulah PMKRI dengan segala keberadaanya,Mereka adalah Mahasiswa yang sedang berproses,berdinamika mencari jati diri mereka, Trial and Error adalah sesuatu yang mereka harus lalui.

 Mereka adalah sekumpulan anak-anak  Mahasisiwa yang surplus gagasan dan idealisme yang tinggi yang bisa tersalurkan di Wadah Perhimpunan seperti PMKRI, rasanya terlalu naf dan keliru untuk mengontrol mereka sesuai hati dan keinginan kita, Bagi saya  ketika mereka berani kritis ,berani mengatakan  tidak dan menolak, itu pertanda mereka punya idealisme/ tidak "dungu" ,biarla mereka dengan semangat mudanya, semangat kebebasannya berproses melatih diri,menggalang budi bagi Gereja dan ibu Pertiwi dengan cara mereka(PMKRI), Namun mereka juga adalah kader-kader gereja ,kader bangsa masa depan yang wajib mendapatkan perhatian dari seluruh stakeholder yang ada baik internal Gereja maupun Pemerintah.

Mereka mungkin hanya butuh dimengerti,butuh pendampingan sebagai sahabat dan teman diskusi dan bukan menggurui,disapah dengan senyum itu cukup buat membangkitkan semangat mereka. Mengutip sambutan Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Makassar yang hadir mewakili Bapa Uskup yang mengatakan " Mereka berani bermimpi dan tidak hanya sekedar mimpi namun sanggup mewujudkan mimpi itu , mahasiswa secara nyata tidak punya sumber daya keuangan dan materi,namun mereka punya sumber daya Pengetahuan ide dan gagasan serta semangat muda dan terbukti mereka sanggup menggelar event berskala Nasional hari ini dengan sukses".

Bagi saya perhelatan Rakernas PMKRI di Tana Toraja 22-28 Januari  adalah catatan  sejarah manis anak-anak PMKRI cabang Toraja yang akan mereka selalu kenang dimasah yang akan datang, mereka dengan gagah berani menancapakan bendera mereka diberbagai sudut kota,jalan-jalan ,ruang-ruang publik,halaman Instansi Pemerintah sebagai sebuah pesan simbolik adik-adik Mahasiwa Katolik yang berhimpun dalam wadah PMKRI yang ingin mengatakan "Kami adalah bagian dari pemilik daerah ini yang sah bukan penumpang gelap , kami ada untuk daerah ini terlebih lagi kami ada untuk Bangsa Indonesia dan kami ada untuk Gereja',  mereka (Anak-anak PMKRI) sejatinya telah bebas dan keluar dari tekanan perasaan sebagai minoritas di negeri ini mengajak umat yang terkadang terkungkung dalam tekanan Sindrom Minority untuk berani keluar menampakkan wajahnya menerangi dunia disekelilingnya,karena hanya dengan itu pesan moral Injil untuk menyalakan  Pelita dan meletakkannya diatas Kaki Dian agar dapat menerangi seisi rumah, menerangi sekelilingnya dapat terwajud.

Proficiat RAKERNAS PMKRI St,Thomas Aquinas yang ke XI

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline