Lihat ke Halaman Asli

F. Hardiyomann

Menulis adalah bagian dari cara membagikan pengetahuan

Telaga Abadi

Diperbarui: 21 Februari 2022   08:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Karya. ady.s

Telaga abadi ceritakanlah pada kami generasi mu.

Hilir ialah tandu bagi sekawanan parampok yang bersembunyi pada rawanya.

Ku temui kisah sejak lahir dari bumi tercinta ku Indonesia.

Bangunkan amarah yang tak usai di kata hina dari jeritan kaum mu jelata.

Ku tampakan Nyamuk - nyamuk penghisap harta benda, dan kekayaan bangsa.

Namun kotornya ibarat katak yang bersembunyi siap merampas hasil jatahnya dari dasar air telaga. 

Rantai makanan adalah Anugerah yang tak terfikir rakyat biasa.

Hukumlah pecundang - pecundang itu agar teriak kami puas hingga benam pada akhirat.

Nahkodanya mengarungi perahu kertas bukan kapal megah menjulang tinggi.

Sosoknya adalah jelma dari Dewa yang tak kasat mata.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline