Pers nasional kita, sudah berumur 22 tahun sejak terbentuknya pada tahun 1985 silam. Keinginan wartawan kala itu, direspon baik oleh penguasa Orde Baru sehingga dikeluarkan Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 1985 oleh Presiden Soeharto yang menetapkan 9 Februari sebagai Hari Pers Nasonal.
Sebagai bangsa Indonesia yang hidup pada era reformasi ini, kita perlu mensyukuri apa yang pernah digariskan oleh Presiden ke 2 kita melalui keputusannya dan juga melalui penjelasan GBHN , yang ketika itu Presiden Soeharto mau mengembangakan pers yang sehat, bebas dan bertangungjawab. Ketika itu Presiden Soeharto melabelkan pers sebagai obor penerangan bangi bangsa Indonesia.
Pertumbuhan pers dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan bangsa. Sepak terjang kehadiran pers nasional kini semakin relevansi dengan berbagai regulasi yang memungkinan siap saja dapat mendirikan perusahan persnya. Karena berkat reformasi, pers dapat tumbuh dengan pesat diberbagai pelosok nusantara. Kita perlu mengacungkan jempol karena sejarah melahirkan pers nasional.
Tugas kita selanjutnya adalah mengembangkan pers kita untuk kepentingan bangsa dan negara, karena itu pers sebagai kekuatan keempat demokrasi kita.
Jangan pernah melupakan pers, karena pers cukup membantu kita melihat dunia dengan pernak perniknya. Sebuah inspirasi yang patut kita syukuri di Hari Pers Nasional yang menjadi event peringatan tahunan itu. Pers memegang peranan penting dalam kehidupan kita di muka bumi ini.
Salah satu peranan yang amat penting, yaitu pers memberikan informasi yang seluas-luasnya bagi sekalian kita yang membutuhkan amal baiknya pers itu.
Tanpa pers hidup kita jadi hampa belaka. Pers cukup mendobrak hati setiap insan yang membutuhkan. Pers bisa juga kita labelkan sebagi guru kehidupan kita. Karena memiliki fungsi vital dalam memberikan informasi-informasi yang dapat merubah kehidupan kita.
Setiap kita harus bersyukur dengan kehadiran pers ditengah kehidupan kita yang penuh dengan tantangan ini. Kita harus melihat sisi baiknya dari pers situ.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H