Lihat ke Halaman Asli

Fransiskus K. Doken

Membangun Indonesia Dari Pinggiran

Tarian Li'li Sanggar Narawayong Desa Adobala Motivasi Generasi Milenial

Diperbarui: 15 Januari 2020   10:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Budaya merupakan representasi identitas sebuah komunitas. Dari budaya pula tersimpan karakter, simbolisme, filosofi serta padangan hidup masyarakat. Masyarakat dan budaya menjadi satu kesatuan yang seiya sekata, sehingga setiap aktivitas masyarakat, budaya menjadi mesin pencatat yang setia.

Hilangnya budaya pada generasi milenial akan menjadi tsunami sosial setidaknya untuk generasi setelah saat ini.

Dalam lingkup budaya kita lamaholot, dalam beberapa tahun terakhir ini banyak cara yang dilakukan oleh Pemda Flores Timur dalam upaya pertahankan budaya dan kearifan lokal. Salah satunya melalui pergelaran Festival Budaya daerah Lamaholot. Sebuah momen yang mesti terus digalakan dalam rangka memfilterisasi budaya modern yang kian terkerus akibat perkembangan teknologi modern.

Kita berharap agar budaya lokal kita tetap eksis dalam sanubari setiap kita orang lamaholot. Desa membangun pun mesti terus digaungkan dalam penciptaan inovasi-inovasi budaya tanpa menghilngkan esensi nilai kearifan budaya tersebut.Setiap Lewo atau kampung ataupun Desa harus selalu mengembangkan budaya lokal demi generasi yang akan datang.

Desa Adobala, Kecamatan Kelubagolit, Flotim,tidak ketinggalan dalam upaya mempertahankan tradisi lokalnya. Salah satunya melalui dramatisasi tradisional dalam dendangan Tarian Lili yang memukau dalam setiap event pergelaran budaya lingkup Lamholot.

Sebagai orang Narawayong. Lango Belen (Desa Adobala), kita mengharapkan kepada Generasi Milenial atau Generasi Z agar sudah saatnya kita belajar dari apa yang sudah ditampilkan oleh generasi lansia. Ini penting dikarenakan banyak generasi milenial lebih mengakarapkan dirinya dengan budaya modern.Kita harus mencipakan fenomena budaya sebagai wujud kecintaan kita terhadap lewotana.

Dengan berbagai bekal potensi yang kita miliki, sudah saatnya kita mewarnai Lewo dan Desa kita dengan hiasan budaya demi generasi berikutnya.

Kemarin giliran mereka, hari ini dan besok giliran kita.Sebuah penggalan yang menjadikan motivasi kita dalam menyukseskan pembangunan karakter anak lewo dan anak desa menuju desa mandiri dan sejahtera dengan berbagai inovasi-inovasi .




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline