Lihat ke Halaman Asli

Fransiskus K. Doken

Membangun Indonesia Dari Pinggiran

Rendahnya Curah Hujan Membuat Petani Dusun Welo Desa Painapang, Kecamatan Lewolema Flotim Terlambat Tanam Padi

Diperbarui: 1 Januari 2020   18:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Matias Tadon Baowolo, Petani dusun welo sedang menanam padi di ladang

Mundurnya jadwal hujan membuat petani di Dusun Welo, Desa Painapang  Kecamaan Lewolema Kabupaten Flotim NTT  harus lebih teliti lagi dalam menyiapkan musim tanam berikutnya.

Persiapan tanam mesti direncanakan secara matang agar petani tidak mengulang penanaman atau bahkan mengalami kegagalan.

Matias Tadon Baowolo, salah satu petani di Dusun Welo mengungkapkan, musim rendeng (musim tanam pertama) menjadi sangat penting bagi petani karena diharapkan produksinya melimpah. Akan tetapi tahun 2020 kemungkinan tahun yang menimbulkan gagal panen karena rendahnya curah hujan''ungkap Matias".

Lebih lanjut, Tadon menjelaskan setiap tahun itu tantangan semakin sulit. "Mungkin lima tahun terakhir waktu tanam bergeser. Petani jangan sampai mengalami kegagalan semisal tanam ulang atau pertumbuhan tidak bagus, terutama bagi yang airnya bergiliran. Itu akan jadi sasaran empuk hama," katanya.

Untuk melindungi tanaman padi dari ancaman ini, ia menyarankan memilih insektisida yang bisa memberikan perlindungan dengan durasi panjang. Sebab, penggerek dapat menyerang di semua stadia pertumbuhan padi.
 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline