Mengemban tugas sebagai pewarta 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dalam pencegahan stunting, tidak melemahkan semangat para pengelola Program KKBPK (Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga) Kecamatan Ile Boleng dalam mengkampanyekan 1000 HPK yang adalah Program Prioritas Nasional (Pro PN).
Kali ini, dalam kegiatan Posyandu di desa Boleng Kecamatan Ile Boleng, Flotim NTT , Selasa 10/12/2019, pengelola KKBPK dan Puskesmas Ile Boleng tetap memberikan konseling terkait pencegahan stunting yang sedang menimpa anak-anak Balita.
Menurut Bidan Pengelola Klinik Puskesmas Ile Boleng, Kristina Gita Kiwan,sampai saat ini masalah gizi ibu dan anak menjadi perhatian serius pemerintah. Soalnya, kekurangan gizi dapat mempengaruhi ibu hamil dan balita. Penyebabnya adalah terkait kesadaran masyarakat dalam pola pemberian makan.
Oleh karena itu, kata Bidan Kris, sangat penting untuk melakukan intervensi dini, pemberdayaan perempuan dan perubahan prilaku yang komprehensif. Pastinya, misi utama dari Gerakan 1000 HPK ini yaitu mempromosikan kesehatan yang terbaik bagi ibu dan anak.
Sementara dalam hal ini PKB/PLKB Ile Boleng dalam kesempatan itu memberikan informasi terkaait dengan usaha preventif dalam mencegah yang nama stunting.
Tahukah Ema-Ema? Periode emas sudah dimulai sejak masa kehamilan. Karena itu, Ema-Ema (Sapaan untuk ibu-ibu desa Boleng) perlu memenuhi asupan gizi seimbang dan memberikan stimulasi sesuai tahapan tumbuh kembang janin,''ungkap Yuliana Sare Payong/PKB Ile Boleng.
Lebih lanjut Yuliana Sare Payong menjelaskan, masa 100 Hari Pertama Kehidupan (HPK) terdiri atas 270 hari selama kehamilan dan 730 hari pada dua tahun pertama kehidupan buah hati. Dampak pada masa periode emas akan sangat berpengaruh dalam tumbuh kembang buah hati dari Ema-ema sekalian ketika meninjak dewasa.
Sehingga kami menyarankan agar apa yang sudah dipaparkan ini dapat memotivasi ema-ema sekalian dalam implementasinya di keluarga kita masing-masing,''turur Yuli Sare.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H