Sebagian masyarakat pernah berkata,'Mengapa anda selalu membaca dan menulis' buang waktu dan paksa otak saja.
Terdiamlah aku atas lontaranya itu. Akan tetapi aku tidak pernah layu berkawan dengan Buku dan Pena.
Sembari termenung dalam benak ku, apa yang mesti aku lakukan untuk lawan dengan perkataan itu.
Aku lawan bukan dengan perkataan tetapi dengan tindakan, yakni teruslah membaca dan mentransfer melalui tulisan-tulisan yang mungkin aku jadikan sebagai senjata ampuh melawan setiap lontaran yang menghadang.
Sebuah ilustrasi ini menurut penulis, bahwa kebiasaan membaca harus dilanjutkan dengan menulis yang mestinya ditanamkan sejak dini utuk melatih berpikir.''Kalau orang yang sudah banyak membaca dan menulis pastilah dia akan pintar berbicara, bicaranya menjadi terstruktur dan berisi.
Teringat apa dari sebuah pepatah'Now Readers, Tommorw Leaders (Sekarang pembaca besok pemimpin). Karena generasi membaca akan lahir generasi pemimpin.
Kebiasaan membaca itu dilakukan kapan saja dan di mana saja, bahkan di Wc pun kita bisa munculkan inspirasi-inspirasi baru melalui membaca.
Menjadi harapan kita bahwa setiap pemimpin harus melahirkan generasi pembaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H