Lihat ke Halaman Asli

FRANSISKUS HERU

Guru dan Penulis asal Kec. Sompak, Kab. Landak, Kalimantan Barat.

Antara Perempuan dan Komik Pertama Indonesia

Diperbarui: 23 April 2024   00:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedang membaca komik. Sumber gambar ilustrasi: screenshot dari Instagram @dcofficial 

Penulis : Fransiskus Heru

MESKIPUN Hari Kartini pada tahun 2024 telah lewat. Akan tetapi, semangat dan peran para perempuan Indonesia masih terus bergerak untuk memajukan negeri tercinta Indonesia. 

Komik identik dengan anak-anak, tapi beberapa orang dewasa juga gemar membaca hingga mengoleksi semua komik yang disukainya.    

Komik adalah kumpulan kertas-kertas yang berisikan gambar-gambar bertuliskan cerita-cerita.   

Menurut Dhiah Saptorini dkk dalam buku berjudul Buku Teks Tematik Terpadu: Organ Gerak Hewan dan Manusia (2019: 14) yang diterbitkan penerbit Yudhistira, mengartikan komik sebagai "cerita bergambar yang dilengkapi teks dialog yang terdapat dalam majalah, surat kabar, atau dalam bentuk buku."    

Sedangkan orang yang menciptakan komik disebut komikus.    

Komik telah banyak beredar di sekitar kita yang isinya tentang cerita kepahlawanan (superhero), dan sedikit komik yang isi ceritanya di luar dari tema kepahlawanan.  

Dari luar negeri sebut saja komik Spider-Man (manusia laba-laba), komik Bat-Man (manusia kelelawar), komik Superman (manusia super), komik Shazam!, komik Black Adam, komik Aqua-Man (manusia air), dan masih banyak lagi.     

Komik-komik yang telah disebut di atas, merupakan komik-komik yang sudah diproduksi menjadi sebuah film (difilmkan).    

Selain itu, beberapa komik yang disebut di atas, merupakan komik-komik berisi cerita bertemakan superhero.    

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline