Lihat ke Halaman Asli

FRANSISKUS HERU

Guru dan Penulis asal Kec. Sompak, Kab. Landak, Kalimantan Barat.

Definisi Merantau Chapter 4: Melawan Kriminal dengan Kedamaian

Diperbarui: 9 April 2024   22:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cover depan Definisi Merantau/dokumen pribadi. 

UNGKAPAN sahabat saya, si Tumpai dengan ungkapannya yang terkadang-kadang dilontarkan ke telinga saya, "Ame Gali' Ka' Talino Lain Barang Gak Sabaya Makat'n Nasi," lanjut di ungkapan yang kedua dari Tumpai, "Gali' Gek Ahe Yukng?, Sabaya Indonesia Raya Ugak Yukng," kemudian saya mengerakkan bibir dengan gerakan tersenyum tipis-tipis.

Saya rasa tidak heran lagi melihat adegan-adegan dalam film THE RAID 1 'Merantau.' Film tersebut merupakan film original produksi negara Indonesia, namun dengan sutradara dari luar negeri.

Di dalam film itu, ada adegan perkelahian seorang perantau yang menyelamatkan seorang gadis dengan adiknya. Perkelahian itu dengan tujuan untuk menyelamatkan orang lain, tentunya itu adalah tindakan yang positif dalam hal berbuat pengertian.

Saya sendiri lebih suka menyebutnya Pengertian ketimbang menyebutnya Baik/Kebaikan. Karena saya beranggapan semua manusia itu biasa, yang luar biasa itu hanyalah Sang Maha Kuasa (Tuhan).

Kisah itu berkaitan dengan kriminal (kejahatan), tidak ada salahnya untuk mempelajari ilmu bela diri, buat jaga-jaga (waspada) di tanah dan air orang lain.

"Sedia silat sebelum kejahatan merajalela",,,,dengan suara yang sangat percaya diri (ucap si Iko), saya sih tidak heran, sebab Iko kan pemeran utama dari film The Raid 1: Merantau dengan nama lengkapnya IKO UWAIS.

Perantau atau orang yang merantau dituntut untuk melindungi diri dan orang-orang lain, tidak ada yang tau bisa saja dan entah tiba-tiba saja yang namanya tindakan-tindakan kejahatan itu ada di sekitar kita.

Di sini tidak ada pembahasan yang menyangkutkan kisah persahabatan dari Iko dan kawan-kawan. Sebab, saya sendiri dan semua orang pastinya tidak menginginkan jiwa-jiwa penjahat itu bangkit.

Saya berpegang teguh serta meyakininya, jika ada jiwa penjahat itu bangkit, maka lawanlah kejahatan (kriminal) itu dengan kedamaian.

Bingung ya? haha.......saya yang menuliskan ini aja bingung loh. Jawabannya ialah Deng Deng Deng Deng (alunan musik), anggap aja seperti di dalam film-film itu. Saya ulangi, jawabannya ialah, saya kembalikan lagi pada ajaran-ajaran yang tertera pada agama kalian masing-masing.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline