Lihat ke Halaman Asli

Randuz Lasar

Randuz Lasar

Jangan Sampai Layu

Diperbarui: 20 Maret 2021   14:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Langit kian gulita
Dewi malam berselimutkan pekatnya
Bintang redup menatapku
Termangu,
Di bibir tungku
Nasibku

Sepih malam mendekapku
Menatap seonggok bara, dan
Menghirup asap kayu setenga kering
Kepulannya bergelombang searah mata angin
Menerpa parasku, menyusup nafas
Hingga sesak-patah

Ah.... Betapa tersiksaku

Jengkrik bernyanyi di ujung dedaunan
Jauh dari pucuk cemarah
Lirik-liriknya jatuh, mengangkang
Di atap lontar dapur
Dia mengejek, nada demi nada

Dunia terpasung gelap
Direnggutnya anganku Kepada ceruknya
Hingga aku hilang titian

Dia bahagia, kata mereka
Aku mengangguk, meyakinkan diri

Pergilah....
Kau menikam hatiku dengan keputusanMu
Agar bahagia.

Hipolitus P. Kopong Lamaking

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline