Bisnis adalah salah satu cara untuk mencapai kemandirian finansial dan mewujudkan impian. Namun, memulai bisnis tidak semudah membalik telapak tangan. Banyak hal yang harus dipertimbangkan, seperti modal, pasar, kompetitor, strategi, dan lain-lain. Salah satu faktor yang sering menjadi pertimbangan adalah tren. Tren adalah arah perkembangan sesuatu yang sedang diminati oleh banyak orang. Tren bisa berupa produk, jasa, gaya hidup, hobi, dan sebagainya.
Tren bisa menjadi peluang bisnis yang menarik karena menawarkan permintaan yang tinggi dan potensi keuntungan yang besar. Namun, tren juga bisa menjadi jebakan yang berbahaya karena bisa berubah-ubah dengan cepat dan tidak menjamin kesuksesan jangka panjang. Oleh karena itu, memulai bisnis jangan asal ikut-ikutan tren.
MENGAPA KITA PERLU BERHATI-HATI DALAM MENGIKUTI TREN BISNIS ?
- Tren bisa membuat kita kehilangan fokus. Jika kita terlalu asyik mengikuti tren, kita bisa kehilangan fokus pada tujuan dan visi bisnis kita. Kita bisa tergoda untuk mengubah produk, jasa, atau konsep bisnis kita sesuai dengan tren yang sedang populer, tanpa mempertimbangkan apakah itu sesuai dengan nilai dan keunggulan kompetitif kita. Hal ini bisa membuat kita kehilangan identitas dan diferensiasi bisnis kita, sehingga kita menjadi tidak berbeda dengan kompetitor lain yang juga mengikuti tren yang sama.
- Tren bisa membuat kita kehilangan loyalitas pelanggan. Pelanggan adalah aset terpenting dalam bisnis. Tanpa pelanggan, bisnis tidak akan bisa bertahan. Oleh karena itu, kita harus berusaha untuk membangun hubungan yang baik dan loyalitas yang tinggi dengan pelanggan kita. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan memberikan produk, jasa, atau solusi yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan kita, bukan hanya mengikuti tren yang sedang booming. Jika kita terlalu sering mengubah produk, jasa, atau konsep bisnis kita sesuai dengan tren, kita bisa membuat pelanggan kita bingung, kecewa, atau bahkan meninggalkan kita.
- Tren bisa membuat kita kehilangan daya saing. Tren bisnis biasanya bersifat sementara dan tidak bertahan lama. Tren bisa muncul dan hilang dengan cepat, tergantung pada dinamika pasar, teknologi, sosial, budaya, dan lain-lain. Jika kita hanya mengandalkan tren sebagai strategi bisnis kita, kita bisa ketinggalan zaman dan tertinggal dari kompetitor yang lebih inovatif dan adaptif. Kita juga bisa kehilangan peluang untuk menciptakan tren baru yang bisa memberikan nilai tambah bagi pelanggan dan bisnis kita.
Kita harus memiliki alasan yang kuat dan jelas mengapa kita memilih bisnis tertentu. Kita harus memiliki tujuan dan visi bisnis yang jelas dan konsisten. Kita harus memiliki nilai dan keunggulan kompetitif yang bisa membedakan kita dari kompetitor lain. Kita harus memiliki produk, jasa, atau solusi yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan kita, bukan hanya mengikuti tren yang sedang populer. Kita harus memiliki inovasi dan adaptasi yang bisa membuat kita tetap relevan dan kompetitif di pasar yang dinamis dan kompetitif.
Memulai bisnis bukanlah hal yang mudah, tapi juga bukan hal yang mustahil. Kita bisa memulai bisnis dengan sukses jika kita memiliki passion, komitmen, dan strategi yang tepat. Kita bisa memanfaatkan tren sebagai inspirasi atau peluang, tapi jangan sampai menjadi ketergantungan atau keterbatasan. Kita harus tetap fokus pada apa yang kita bisa lakukan terbaik, dan apa yang bisa memberikan manfaat terbesar bagi pelanggan dan bisnis kita. Ingat "Jadilah pelopor, bukan pengikut" !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H