Cakar Lele (Kuda Menari) merupakan salah satu tarian tradisional yang masih ditarikan oleh masyarakat dusun Tepungsari desa Kupen kecamatan Pringsurat kabupaten Temanggung hingga saat ini.
Tarian Cakar Lele (Kuda Menari) bercerita tentang persiapan para penari mulai dari membersihkan wajah (ulap-ulap), bercermin (ngaca), memasang anting (sumping), memasang gelang lengan (kelat bahu), dan memakai sampur kemudian menari bersama.
Cakar Lele (Kuda Menari) bisa ditarikan oleh laki-laki atau perempuan, perbedaannya kalau ditarikan laki-laki gerakan dan musiknya lebih tegas dan keras sedangkan jika ditarikan perempuan cenderung lebih lembut dan gemulai.
Ciri khas lainnya dari tarian tersebut biasanya ada seorang wasit dan 2 orang didepan yang menggunakan properti kuda kepang (jaran kepang).
Gerakan Cakar Lele (Kuda Menari) mudah dipelajari sehingga dapat dilakukan oleh anak usia taman kanak-kanak. Tidak sedikit anak usia TK yang semangat dalam berlatih tarian Cakar Lele (Kuda Menari) karena durasi tarian juga tidak terlalu lama bagi anak-anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H