Lihat ke Halaman Asli

Fransiska

Mahasiswi Komunikasi Universitas Siber Asia

Isu Gender dalam Media: Siapa Bilang Laki-laki dan Perempuan Harus di Pilah-pilah?

Diperbarui: 4 Agustus 2023   06:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo squad Zetizen!! Di zaman digital yang pesat ini, media memiliki peran penting dalam hidup kita. Namun, mari kita sama-sama pikirkan, bagaimana sebenarnya media menyajikan gender? Apakah laki-laki dan perempuan diwakili secara adil dan berimbang? Ataukah mereka terjebak dalam stereotipe usang yang bisa mempengaruhi cara kita melihat peran dan potensi gender? Nah Zetizen, yuk, kita telusuri bersama bagaimana isu ini mempengaruhi pandangan kita tentang peran dan potensi gender. Dapatkan informasi menarik tentang representasi gender dalam media dan bagaimana kita dapat bersama-sama menciptakan perubahan positif.

 

Peran media dalam membentuk pandangan masyarakat tentang gender tidak bisa diabaikan, Zetizen. Saat kita menonton film, membaca berita, atau menjelajahi media sosial, kita terpapar pada beragam representasi gender. Sayangnya, masih terdapat klise dan stereotipe yang kuno dalam cara media menggambarkan laki-laki dan perempuan.

 

Perempuan sering digambarkan sebagai makhluk lemah yang selalu membutuhkan perlindungan, sementara laki-laki sering dianggap sebagai sosok yang dominan dan pemberani. Representasi ini tidak hanya tidak adil, tetapi juga dapat merusak citra diri individu dalam masyarakat. Tentu saja, terdapat pengecualian, Zetizen. Beberapa media mencoba untuk menghadirkan representasi gender yang lebih seimbang dan realistis. Namun, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menghadirkan perubahan yang signifikan.

Oke squad Zetizen, menyadari pentingnya peran media dalam membentuk opini publik, kita harus menjadi konsumen yang lebih cerdas. Kita perlu selektif dalam memilih media yang kita konsumsi dan mendukung karya-karya yang memberikan representasi gender yang positif dan beragam. Nah, sedangkan untuk para Zetizen pembuat konten, merupakan suatu tanggung jawab kita untuk menciptakan karakter-karakter yang kompleks dan beragam. Yuk, kita bekerja bersama untuk menghindari jatuh pada stereotipe yang ketinggalan zaman. Penting untuk mengetahui bahwa representasi gender dalam media memiliki dampak besar pada masyarakat. Jika kita terus mengkonsumsi konten yang mengandung stereotipe gender, masyarakat akan cenderung menerima pandangan yang sempit tentang peran dan kapabilitas laki-laki dan perempuan.

Yuk Zetizen, mari kita bersama-sama menciptakan perubahan positif. Mari berbicara tentang isu gender dalam media dan mendorong perbincangan yang lebih luas di masyarakat. Dengan kesadaran yang lebih tinggi, kita dapat menciptakan media yang lebih inklusif dan menghargai keberagaman gender. Jadi, mari bersama-sama kita mengeksplorasi representasi gender dalam media dengan cara yang lebih adil dan berimbang. Mari kita bangun dunia di mana setiap individu, tanpa memandang gender, merasa dihargai dan diberdayakan untuk mencapai potensi penuh mereka. Bersama, kita bisa menciptakan perubahan positif yang membawa dampak jauh ke depan.

Sampai jumpa dalam perjalanan berikutnya, Zetizen! Tetaplah menjadi suara yang berarti dan menjadi kekuatan positif bagi generasi selanjutnya. Mari bersama-sama menciptakan masa depan yang cerah untuk semua orang, tanpa pandang bulu gender.

Ditulis Oleh: Fransiska, Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia

Keep shining and keep making a difference!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline