Lihat ke Halaman Asli

Sejarah dan Asal-usul Peribahasa Bahasa Indonesia

Diperbarui: 28 April 2021   19:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peribahasa Bahasa Indonesia (inaki del olmo/unsplash)

Sejarah Peribahasa Di Indonesia

Indonesia terkenal akan beragam budaya yang merupakan akar sejarah, cerita mengenai kerajaan-kerajaan terkenal pastilah ilmu pengetahuan yang wajib diketahui oleh generasi sekarang. Selain itu, sejarah akan munculnya peribahasa di Indonesia sangat menarik untuk diketahui. 

Di baik kemajuan pada bahasa Indonesia, sejarah yang digoreskan dengan tinta emas haruslah kita jaga dengan tetap mengingatnya, salah satu sejarah yang terukir itu adalah peribahasa. Peninggalan ini merupakan sosok nyata dari sastra lama yang katanya mengandung sifat anonim atau tidak diketahui siapa yang pertama kali mengucapnya.

Ungkapan peribahasa mengandung keunggulan pemikiran yang dihasilkan dari pengalaman hidup dan kepekaan masyarakat dalam memperhatikan keadaan sekitar atau keadaan alam sekitar. Untuk itu, terdapat beberapa sebab terciptanya suatu peribahasa.

Peribahasa banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari banyak orang di masa lampau, mereka tahu demikianlah cara-cara yang digunakan serta jalan yang mudah bagi mereka untuk memberi nasihat, teguran, atau sindiran.

Berbagai sebab dan akibat menjadi faktor tersendiri munculnya peribahasa terutama di Indonesia seperti, tersirat unsur sistem budaya masyarakat yang berkaitan dengan nila-nilai, pandangan hidup, norma, petunjuk dan aturan yang menjadi acuan bagi masyarakat. 

Asal Usul Peribahasa

Peribahasa pada dasarnya adalah kalimat yang singkat dan pada menjadi seri pati atau kristalisasi pengalaman hidup bagi seorang penuturnya. Dapat juga dikatakan lebih berisi, namun kebanyakan peribahasa mengandung ajaran-ajaran filsafat penuturnya yang bersisi kebijakan hidup yang melekat pada lingkungan.

Siapakah pencipta peribahasa yang kita guna atau kita perdengarakan kadang kali atau bahkan setiap hari. Hal tersebut menjadi pertanyaan besar bagi kita semua yang penasaran dan menjadi tanda tanya besar, peribahasa haruslah dijunjung sebagai hasil kesusteran rakyat yang tidak memetingkan nama atau penulis sang penciptanya. 

Tanda tanya dan penasaran itu seolah tidak begitu penting penting karena terlepas dari nama dan siapa penulis peribahasa itu, berbagai jenis peribahasa diterima sebagai hasil kolektif masyarakat tersebut.

Ungkapan peribahasa terkandung keunggulan pemikiran yang berupa hasil dari pengalaman hidup dan ketajaman pemerhatian masyarakat tehadap alam sekitar mereka. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline