Lihat ke Halaman Asli

Fransiscus Martono Ardi

Seorang guru yang suka main game mobile dan menulis untuk di ceritakan di masa depan

Kebersamaan 2 Hari seperti 2 Tahun

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1382941020969657670

#Mengenangsatu tahun Indonesian Youth Day 2012. IYD 2012 Sanggau, KalBar#

Kok judulnya lebay banget sih? Itu pertanyaan yang pasti terlontar dari blogger semua. Hehe. Mau bilang apa, yang penting saya ingat mengingat kembali satu tahun tentang kegiatan IYD 2012 yang penuh berkat dan gara – gara kegiatan ini saya bisa kenalan dengan teman – teman dari keuskupan jakarta dan keuskupan semarang karena mereka live in di paroki kami. Hari ini sengaja saya memasang wallpaper foto dengan teman omk dari jakarta yang live in di paroki kami.

Tak terasa waktu cepat berlalu, sepertinya saya masih seperti satu tahun yang lalu. Saat saya mendapatkan kehormatan untuk mewakili paroki kami mengikuti kegiatan iyd 2012 di sanggau. Sebenarnya saya tidak berharap di pilih karena saya belum sampai satu tahun tinggal di paroki yang mengutus saya. Tetapi karena saya sering ikut rapat Dewan paroki dan para OMK pada waktu itu di paroki mati suri, maka saya beserta 6 orang yang pilih mewakili paroki kami untuk mengambil formulir di tempat seksi kepemudaan keuskupan sintang, dengan membayar Rp. 330.000 totalnya, tapi bisa di panjar Rp. 150.000. uang yang saya gunakan untuk membayar uang muka keikutsertaan di ambil dari uang Rekoleksi anak kelas 6 SD tempat saya mengajar, maksudnya pinjam, sehingga pastor bertanya “banyak benar uang ribuan kamu” hehehe.. yang lain pakai uang 50 ribu semua. Setelah mengisi formulir dan mengambilkannya, maka syarat yang ikut iyd harus ikut mengantar salib iyd keuskupan sintang akan bersafari ke 7 paroki terdekat yang berada di regio sintang.

Maka sebelum tanggal 20 -27 Oktober 2012 kami bersafari mengantar salib iyd, keparoki – paroki yang semua membawa kenangan tersendiri. Bagi saya perjalanan ini sangat menyenangkan sebab bisa lebih mengenal sintang, maklum hampir 5 tahun meninggalkan kota ini karena menuntut ilmu dan saat masih sekolah jarang jalan – jalan karena pada zaman itu motor tidak ada. Meskipun pada saat mengantar salib keparoki uang yang didompet hanya cukup untuk membayar bensin, itupun harus pinjam dengan orangtua. Pernah datang kerumah jam 10 malam dengan muka yang kucel dan baju kotor semua. Untung pada saat itu tidak sibuk seperti saat ini. Berkat iyd juga saya dapat melihat perkembangan imam OMK yang kami kunjungi, kebanyakan kegiatan omk di paroki hampir sama dengan Paroki kami, sama – sama tidak ada kegiatan. Sebuah tantangan bagi saya dan teman – teman yang sering mengantar salib.

13829415152006665818

Melihat fakta diatas terbesit dalam pikiran saya, setelah kegiatan IYD ini selesai. Tugas besar menanti saya untuk menyelematkan OMK dari mati suri, awalnya saya berpikir setelah selesai kegiatan ini, sibuk lagi dengan rutinitas dan mengurus omk stasi, tetapi tuhan memberikan salib yang besar yaitu mengerakkan kembali omk di paroki kami yang mati suri. Tuhan mengutus saya untuk ikut IYD 2012 bukan hanya untuk senang – senangnya saja tetapi setelah kegiatan ini bisa membuat kegiatan omk yang membuat untuk kembali bergairah dan saling kenal di paroki kami. Pertanyaan saya, waktu kuliah mengapa ya, anak dari daerah sintang khususnya yang berasal dari kampung tidak mau ikut kegiatan kampus? Tidak usah menjadi aktivis, aktif di kegiatan rohani saja tidak mau, semau terjawab. Karena kegiatan omk tidak ada sehingga mereka tidak ada tempat untuk belajar berorganisasi, kecuali yang aktif di osis semasa sekolah.

Kembali kecerita iyd 2012 setelah turne ke paroki hampir sebulan sekali dengan rute – rute yang semakin jauh. Kesibukan kami bertambah padat lagi, waktu itu kami baru membentuk pengurusan omk paroki yang baru, dengan personel seadanya dan omk tidak seramai sekarang dan baru kenal beberapa teman. Kami harus menjemput kontingen live in ke paroki kami yaitu paroki pandan. Rapat kecil – kecilan dengan banyak perdebatan karena sama – sama masih baru dan yang membimbing kami hanya ketua DPP. Berdasarkan informasi, di paroki pandan hanya 10 orang yang akan live in, hanya mengandalkan sms, yang baru datang keesokan harinya. Sering terjadi perselisihan kecil antara kami yang masih muda dan lagi belajar. Tetapi dengan saling berselesih paham tersebut membuat kami semakin dekat dan saling memberi semangat demi memberikan pelayanan terbaik buat tamu yang akan live in. Maklum yang livein adalah saudara seiman dari keuskupan jakarta dan Semarang, orang kota ke kampung kami yang cocok masuj acara Etnik runway di trans tv. Hehe. Setelah tiba hari H nya, dengan menggunakan batik bermotif dayak, pagi – pagi menerobos dinginnya cuaca, setelah diguyur hujan semalaman. Memang tempat kumpul kami sebelum ke katederal adalah di paroki. Rupanya mobil peserta iyd dari keuskupan jakarta, semarang dan bogor berhenti di betang paroki. Suatu kehormatan juga sih, kasian melihat mereka terlantar sekali, pengen mengambil gambar mereka tapi tidak enak hati melihat mereka yang sudah letih.

Waktu penjemputan paroki kami yang paling sederhana, paroki lain untuk menjemput yang live in keparoki mereka menggunakan mobil yang mewah dan bagus seperti strada, Avanza dll.sedangkan kami hanya 10 sepeda motor bebek dengan kotor karena sudah dipakai turne serta wajib membawa helm supaya tidak kena razia. Hehe. Setelah membagi peserta live in yang berjumlah 9 orang, kami bawa mereka keliling kota sintang sekaligus pulang. Setelah dari katederal, ke meseum dara juanti tidak masuk hanya berfoto sebentar dengan latar belakang sungai kapuas, di lanjutkan mengitari tugu bujang beji, manusia yang mengendong bukit kelam dan meluncur menuju rumah betang paroki yang berjarak 30 Km dari kota sintang. Sesampai di paroki, para peserta istrihat sebentar dan makan siang dengan lauk yang sangat sederhana, penyamputan kami tidak ada tarian, minum tuak, karena kas paroki sedang kosong. Selesai makan siang berkenalan sebentar dengan mereka dan membagi peserta livein ke stasi – stasi yang telah ditentukan.

Selama mereka live ini di paroki kami, kami jalan – jalan ke wisata rohani di Bukit Kelam, tetap dengan sepeda motor beragam merek, kami sudah mulai dekat, karena sudah kenal satu sama lain. rasanya dengan mereka yang livein seperti teman lama yang sudah lama tidak ketemu, kami bergurau mengalir saja. Sehingga tidak nampak teman dari pulau jawa yang entah kapan kami bisa ke sana. Memang sudah rencana tuhan kita bertemu sehingga semuanya menjadi indah pada waktunya. Kebersamaan dua hari seperti 2 tahun. Selama 2 hari mereka livein di stasi diparoki kami, meskipun begitu kenangan terhadap mereka tidak bisa kami lupakan. Sewaktu malam keakraban di keuskupan sintang yang berada di kota sintang. Banyak teman – teman yang belum pulang karena bagi mereka berat melepaskan teman baru di kenal tapi sudah harus berpisah. Sehingga ada kawan yang mengatakan coba 1 minggu mereka dengan kita. Itulah cerita saya untuk mengenang IYD 2012, yang telah membuat berat badan saya turun dratis, dari 53 Kg sampai 43 kg lagi, tapi itu tidak masalah. Kapan lagi bisa kenalan dengan teman – teman dari keuskupan jakarta dan semarang.

Terima kasih buat Saudara kami dari keuskupan Agung Jakarta yang telah live ini di paroki pandan: Pastor Oni: jangan pernah lupa denga lundang ya mo, serta duriannya

Mas Yogie: masih ingat sp 8, dengan aspal warna kuningnya dan merah..

Mas Theo; ingat sawit dengan buruh yang berada di sona.

Mbak Thami: mbak yang supel dan sangat mengilai durian, orang ransi dakan titip salam

Mbak Henni; jangan lupakan stasi RB,

Sedangkan dari keuskupan semarang:

Mbak wahyu: sp 1 pandan, ngajak jalan ke kebun sawit mbak..

Mas Jati: ingat semarang, ingat mantir mas..

Mas awang; di lundang anak – anak omk sudah mulai giat kegiatan omknya mas..

Mbak Vivi; ini mbak paling cantik dri simpang pandan dan tidak kekurangan sinyal.. hehehe

Inilah para peserta yang livein di 8 stasi yang berada di paroki pandan. Semoga lain waktu kita bisa ketemu. Hanya foto saja yang menjadi kenangan untuk mengulangi memori satu tahun yang lalu.

“Alah madah ke wow piak”

Tuhan memberkati.

Fransiscus Martono Ardi

Penulis adalah Pengurus OMK Paroki Pandan dan salah satu wakil dari paroki pandan waktu IYD 2012. Biasa di panggil dengan bg mas..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline