Lihat ke Halaman Asli

Fransisco Laverna N.N

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Kompas.com Sebagai Bentuk Jurnalisme Online di Indonesia

Diperbarui: 27 September 2022   21:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harian Kompas edisi perdana yang terbit pada 28 Juni 1965. (LITBANG KOMPAS)

Berkembangnya Jurnalisme Online Kompas.com  di Indonesia

Berkat adanya globalisasi dan kemajuan teknologi, membuat Indonesia dapat merasakan perkembangan jurnalisme multimedia atau jurnalisme multimedia yang semakin baik dan banyak.

Internet di Indonesia berawal pada tahun 1990-an.  Berawal dari adanya hobi sejumlah orang yang ingin membentuk jaringan komputer.  Pada tahun tersebut internet masih hal yang baru di Indonesia (Widodo, 2020)

Internet mulai menyebar ke publik pada saat jasa layanan internet komersil pertama yaitu Indonet yang ada pada tahun 1994. 

Perkembangan Jurnalisme di Indonesia

Rahajasa Media Internet merupakan layanan jasa internet yang dikatakan sebagai pionir, yang membuka jalan bagi jasa internet lain di Indonesia.  Berawal dari membantu desain dan web dan berita nya disajikan melalui surat kabar Republika (Widodo, 2020).

Internet sebagai perkembangan teknologi komunikasi, di Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1990-an.  Satu tahun setelahnya masyarakat di Indonesia bisa mengakses internet dari rumah yang terhubung dengan internet services providers (Adzkia, 2015).

Perkembangan jurnalisme online di indonesia juga ditandai dengan adanya bisnis online, yang dimulai sejak tahun 1996. Seperti detik.com dan tempointeraktif.com yang muncul pada tahun 1966, lalu tempo pada 6 maret 1996 (Adzkia, 2015).

Kompas.com Sebagai Bentuk Jurnalisme Online Indonesia

Berawal pada tahun 1965, Menteri atau Panglima Angkatan Darat Letjen Achmad Yani yang menyarankan kepada ketua partai katolik Drs Frans Seda, agar partai nya mempunyai media (Bramasta, 2020).

Frans Seda menyetujui saran tersebut, kemudian meminta bantuan kepada kedua rekannya yang sebelumnya pernah menangani soal media massa dan yang mendirikan majalah "Intisari" (Bramasta, 2020).

Dengan telah disetujui dan dibantu oleh kedua rekannya, maka terbentuklah sebuah yayasan untuk menerbitkan koran, yayasan tersebut bernama Bentara Rakyat. Bantara dipilih karena sesuai dengan selera orang Flores (Bramasta, 2020).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline