Lihat ke Halaman Asli

Awan Lenticular: Awan Topi di Atas Bukit

Diperbarui: 10 Juli 2023   06:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

 Awan lenticular adalah awan berbentuk layaknya lensa yang terjadi saat udara stabil dan angin berhembus melewati bukit dan pegunungan dari arah yang bersamaan maupun hampir sama di ketinggian yang berbeda di seluruh troposferAwan unik dan awan yang tampak tidak natural ini terkadang terbentuk melawan angin perbukitan atau pegunungan. Mereka terlihat seperti piring terbang tradisional dari sains fiksi, dan awan lenticular asli dipercaya menjadi salah satu penjelasan yang paling umum tentang penampakan UFO di seluruh dunia.

Bagaimana cara awan ini terbentuk? Saat udara berhembus sepanjang pegunungan, dalam keadaan tertentu, itu dapat membuat sebuah kereta gelombang berdiri di udara hilir, daripada seperti riak terbentuk di sungai ketika air mengalir di atas sebuah penghalang. Jika kelembapan udara telah mencapai dititik yang cukup untuk pembentukan awan, gerakan naik gelombang akan menyebabkan uap air mengembun, yang menyebabkan terjadinya penampakan awan lentikular yang unik tersebut.

Awan lenticular adalah tanda gelombang gunung yang terlihat di udara. Namun, gelombang ini dapat hadir di luar awan, dan mungkin ada meskipun tidak ada awan yang terbentuk. Di darat, mereka dapat menghasilkan angin kencang yang sangat kencang di satu tempat, dengan udara tenang hanya beberapa ratus meter jauhnya. Pilot pesawat bertenaga cenderung menghindari terbang di dekat awan lenticular karena turbulensi yang menyertainya. Penerbang layang yang terampil (dan pemberani), di sisi lain, menyukai mereka, karena mereka dapat mengetahui dari bentuk awan di mana udara akan naik.

Namun dari uniknya awan lenticular, ada tiga tipe utama dari awan tersebut. Yang pertama adalah Altocumulus Standing Lenticular (ACSL), selain itu ada Stratocumulus Standing Lenticular (SCSL), dan Cirrocumulus Standing Lenticular (CCSL), dengan ketinggian masing -- masing yang bervariasi dari atas tanah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline