Oleh Fransisco Xaverius Fernandez
Di Amerika Serikat, pada tanggal 23 November diperingat Fibonacci Day. Hari ini didedikasikan untuk Leonardo Fibonacci, penemu pola penghitungan yang diberi nama sama dengannya.
Maka Penulis mencoba menyajikan sedikit tentang siapa Fibonacci dan apa keistimewaan dari bilangan ini? Penulis mencoba menawarkan kepada sekolah untuk ikut merayakan hari ini sebagai bentuk penghargaan terhadap keunikan bilangan ini.
Ada hal menarik tentang rasio emas dari perbandingan mulai deret ke 13 dan seterusnya dari bilangan Fibonacci bahwa penerapannya sampai di sebut angka Tuhan. Konon hasil perhitungan tentang pusat bumi dengan menggunakan rasio ini ternyata ada di Mekkah. Belum lagi bukti pada bunga, dan masih banyak lagi yang menggunakan konsep rasio emas ini.
Bagi Pembaca Kompasiana yang sudah melewati masa SMP pasti pernah mendapatkan Barisan bilangan seperti ini
1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, ...
Yah benar Barisan bilangan ini di sebut Barisan Bilangan Fibonacci. Barisan bilangan Fibonacci ini diperoleh dari penjumlahan dua suku sebelumnya.
Intinya dapat di rumuskan seperti ini:
a, b, (a + b), b + (a + b), b + 2(a + b), 2b + 3(a + b), ... =