Lihat ke Halaman Asli

Duma Panggabean

pemerhati literasi anak dan kesehatan masyarakat

Jemari dan Otak

Diperbarui: 1 Juli 2024   15:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jemari menari (Image by freepik)

Jari-jari tangan  sudah tidak sabar untuk menari di atas tombol-tombol papan tombol komputer jinjingku, tetapi sang otak lambat memberi sinyal 'apa yang harus diketik'. Jadilah akusdakl aaskaksajd ada;lfjwim.m. ;a;lajiy9;;;.''D;,[O[]WM/MBKhoi. Ini akibatnya bila ide dari otak lambat mengalir, tetapi jemari yang tak sabar sudah tak mau menunggu. Jemari ingin sgera menari dengan lincah. 

Akan seperti apa nanti jadinya tulisanku ini hai jemari!, bila kau tidak mau menunggu ide datang? Ah, itu bukan persoalan, kata jemari. Otak manisua itu h3b@t bisa melihat dan memaknai simbol dan kata dengan baik. Ot4k akan mencoBa menghubung;nkan simbol-simbol lalu memberi makna pada apa yang tersurat dan tersirat di dalam tulisan-tulisan itu. Yang tidak penting ak4n diabaikan, yang penting tetapi ada ba6ian yang terHiLan9 akan dicarikan pengantinya sehingga dapat dimaknai dan dimengerti artinya. 

Hebatkan si otak itu. Ya otak kita memang hebat sekali bekerjanya. Akan tetapi yang lebih hebat pastilah Sang P3NCIPTAnya yang Agung Mahamulia.

Image source: Image by freepik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline