Lihat ke Halaman Asli

Duma Panggabean

pemerhati literasi anak dan kesehatan masyarakat

Buah Bintang yang Belum Jadi Makanan Berbintang di Asmat

Diperbarui: 14 Juni 2024   20:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://en.wikipedia.org/wiki/Sonneratia_alba

Buah Bintang adalah sebutan orang Asmat untuk buah Pedada atau buah Peretas atau Buah Bogem (Sonneratia alba). Bagi penduduk yang tinggal di daerah hutan mangrove, buah ini mungkin sudah tidak asing lagi. Bentuk buahnya bulat, kulit luar hijau mengkilap, dengan kelopak buah bagian bawahnya berbentuk seperti bintang segi lima.

Rasa buahnya asam dan daging buahnya renyah. Hal inilah yang membuat anak-anak di Asmat sangat menyukai buah ini. Mereka akan berlomba-lomba memanjat pohon buah Bintang yang cabang-cabangnya menjulang tinggi untuk memperebutkan buahnya. Dalam pandangan saya, anak-anak dan orang dewasa Asmat menanggap buah ini sebagai bagian dari makanan cemilan yang penting. Setiap hari entah pagi, siang atau sore, pohon-pohon  buah Bintang terlihat diserbu oleh mereka. Untungnya tanaman ini memiliki tingkat penyebaran dan pertumbuhan yang luas dan cepat. Sehingga akan ada cukup buah Bintang bagi semua.

Berdasarkan literatur, buah Bintang memiliki kandungan Vitamin C, fenol dan antioksidan lainnya yang tinggi. Buah ini baik untuk meningkatkan imunitas tubuh dan menangkal ion radikal bebas. 

Sayangnya buah Bintang belum termanfaatkan dengan baik di wilayah Asmat. Pada beberapa daerah pesisir Indonesia lainnya buah ini telah dimanfaatkan sebagai bahan dasar sirup, rujak, dan coklat. Proses pembuatan makanan lokal inipun relatif mudah. Semoga di masa mendatang akan ada pelatihan-pelatihan dan pendampingan bagi anak muda ataupun ibu-ibu rumah tangga dalam memanfaatkan buah bintang sebagai bahan makanan lokal yang sehat dan bersih. Pelatihan-pelatihan ini pada akhirnya dapat mendorong berkembangnya kewirausahaan lokal yang mampu berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan keluarga.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline