Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa S3 di Jerman: Digaji sebagai Karyawan

Diperbarui: 10 Maret 2024   16:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi suasana perkuliahan di Jerman. Sumber: DPA/FABIAN STRATENSCHULTE/DW INDONESIA via KOMPAS.com

Dengan munculnya tagar #janganjadidosen dan rendahnya Lulusan S2 S3, tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi pendidikan tinggi di Indonesia sangat memprihatikan.

Solusinya: kuliah di luar negeri saja! Tentu pernyataan ini juga menuai pro-kontra. Di kalangan lulusan luar negeri, selalu ada isu „apakah ilmu ini akan terpakai di Indonesia?” yang jawabannya mungkin tidak memuaskan. Tidak heran, ada wacana untuk memangkas dana LPDP untuk beasiswa ke luar negeri.

Setiap satu Habibie yang dapat menerapkan ilmunya dan membangun industri dirgantara Indonesia, banyak juga lulusan luar negeri yang toh akhirnya bekerja di bidang yang tidak ada hubungannya dengan pendidikan tingginya yang sudah susah payah dicapai dan dengan biaya yang tidak murah.

Namun, isu ini bukanlah hal baru:   mahasiswa S1 di Indonesia pun menyadari bahwa  kemungkinan besar mereka tidak akan bekerja sesuai bidang studinya. Sarkasme yang sering dilontarkan: “Apapun jurusannya, akhirnya kamu akan bekerja di bank.” 

Lantas, apakah berbagai jurusan S1 harus dihapuskan? Kan tidak juga.

Mengingat biaya Pendidikan yang sangat tinggi di Indonesia, pendidikan yang berkualitas dan relatif murah menjadi salah satu daya Tarik bagi mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan studi di Jerman.

Terlepas dari kontroversi apakah pendidikan pascasarjana penting atau tidak untuk negara berkembang seperti Indonesia, berjuang untuk melanjutkan studi S2 dan S3 di negara lain seperti Jerman masih worth it atau sepadan menurut saya.

Tentu dengan alasan yang realistis, seperti sudah dibahas Kompasianer lain, bahwa studi ditempuh demi ilmu pengetahuan, bukan dengan alasan-alasan lain seperti gaji yang lebih tinggi (yang mungkin hanya terjadi di karier akademis, atau di bidang tertentu seperti ilmu komputer).

Melalui tulisan ini, saya ingin berbagi sedikit pengalaman mencicipi pendidikan S3 di Jerman dari sudut pandang saya. Maka, pengalaman subjektif saya bukan sebagai pedoman hitam diatas putih, tapi harus diverifikasi kebenarannya oleh pembaca sendiri, karena mungkin ada hal-hal berbeda yang bergantung pada program studi, universitas,  negara bagian, dsb.

S2 di Jerman Hampir “Gratis”

Gelar S2 adalah syarat mutlak untuk melanjutkan S3 di Jerman. Cara untuk melanjutkan kuliah S2, beserta biayanya banyak bertebaran di internet, juga sudah sedikit saya kupas di sini

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline