Lihat ke Halaman Asli

Surya yang Tenggelam

Diperbarui: 8 Mei 2023   20:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada nikmat candu saat temu ,walau aku tak tahu letak nikmatnya dimana.
Entah gelitanya yang tebar pesona ataukah aku yang terikat padanya.
Sungguh ia menyusup melalui sela-sela iris.

Ia memberi gundah, letih dan perih.
Tetapi juga menawarkan harsa abadi agar berjalan senada.

Sandyakala itu indah ketika saatnya, bukan?
Lalu bagaimana dengan gelita surya yang tenggelam?
Yang selalu berhasil menarik garis simpul di bibir,
Memikat atensi retina,
Memeluk erat raga dan isinya.
Memberi nyaman pada jiwa.

Ku pastikan takkan tergantikan.
Kala arunika membelai lembut
Kala bagaskara melambai
Kala shashi menggidung merdu.

Ingatlah!
Asmaraloka ku akan selalu tentangmu saat gelitamu bermandikan cahaya starla.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline