Lihat ke Halaman Asli

Didorong dan Terdorong dan Bertindak

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Awal percakapan dapat membuat seseorang Terdorong dan didorong dan bertindak dalam melakukan hal yang di cerita setiap kita meletakkan rasa empati (sense of empathy) ketika berbicara dan berdiskusi, salah satu Pengalaman Mentor Saya Didorong untuk membangun sekolah untuk kaum Marjinal oleh seorang yang Bernama Mr. Chouw Dari Korea yang mendorong Pdt. Budiyanto Tan sehingga Ia mampu dan menyanggupkan untuk membangunnya di awal tahun 2009 sampai saat ini, namun tak seindah yang dibayangkan, karena mr. Chouw yang men sponsori sekolah ini mengalami juga suatu goncangan finansial untuk mendanai sekolah ini,setelah 2 tahun dan didanai pribadi sekarang oleh Pdt. Budi sendiri. Terdorongannya beliau bukan sekedar sesaat namun di seriusi beliau untuk terus berkonstribusi dengan maksimal dengan apa yang Ia punya, walaupun beliau bukan Pelaku Bisnis hanya Hamba Tuhan, Hidup dengan Iman dan iman yang menghidupkan beliau hingga dititik krisis pun ia berusaha melakukannya, bukan mainstream yang banyak dilakukan hingga banyak yang gagal juga dan menyalahi pemerintah.dan saya teringat ada seorang public speaker ternama Indonesia Berkata, “Jangan Hanya menyalahkan pemerintah tidak berbuat apa-apa untuk Anda, Namun Anda lah yang harus berbuat bagi bangsa Ini” saya berpikir ulang ketika percakapan saya berlangsung bahwa Beliau orang yang tak pernah bergantung sedikitpun kepada Manusia namun Bergantung Kepada Tuhan karena ia mempunayi iman.mungkin kedengaran sedikit sedikit naiv, namun setiap orang percaya sesuatu pasti dimulai dari iman barulah element-element lain dimasukkan. Beliau mengalami Turbulensi yang luar biasa dalam menjalankan sekolah untuk mencerdaskan anak-anak generasi emas,bukan hanya di akademik,namun cerdas secara moral agama dan kehidupan. Terdorongnya ia sampai saat ini dilakukan dengan konsisten dan bertindak lebih serius dalam mengkonstribusikan hidupnya untuk anak-anak bangsa dan Tuhan, membayar harga untuk panggilan jiwanya, tidak mudah dilakukan seseorang yang tidak berpendapatan wow,namun orang yang mulia dan dermawan bukan orang yang memberi dengan kemampuannya namun bagaimana ia tetap memberi didalam kekurangannya, ini lah yang dilakukan ia dan luar biasanya ia tidak pernh merasa kekurangan namun merasa terus diberkati dalam setiap kehidupannya. Walaupun pada saat ini ia sebagai single fighter dalam melakukan ini, namun kalau sudah panggilan tidak ada kata kecewa yang saya tangkap dari beliau namun tanggung jawab atas apa yang diambil. Prinsip luar biasa ia saya lihat di waktu susahnya ia tak pernah sedikitpun menangisi hal itu namun tersenyum dan bersyukur dari apa yang saya tangkap dalam percakapan. Inilah menurut saya hal yang banyak harus diteladani. Mungkin saya dapat menyimpulkan untuk kita semua, Bahwa Mencapai sukses itu bukan berbicara masalah harta,tahta dan materi namun berbicara berapa usaha anda yang telah anda bayarkan untuk hal yang anda lakukan bukan hanya untuk diri anda namun untuk orang sekitar, orang yang sukses bukan orang yang mendapatkan apa yang ia mau,namun apa yang ia mau dan apa yang ia bisa lakukan untuk sekitar.

Hidup bukan mengenai saya Dan Anda namun mengenai orang sekeliling Anda juga. Memulai tak perlu membayangkan hal yang besar ke depan namun lakukan hal dari yang kecil secara terus menurus, seseorang untuk dapat hebat di bidangnya ia harus belajar beribu-ribu kali dan membutuhkan berpuluh tahun untuk menyempurnakan apa yang ia lakukan sehingga dapat menjadi besar, tak mudah melalui proses itu,namun orang hebat bukan orang yang berhasil karena meloncat tahapan itu namun orang yang mampu diproses mengikuti tahapan-tahapan yang semakin sulit dan semakin membuat kita tersayat. Seperti halnya anak kecil yang beranjak dewasa, semakin besar,semakin banyak masalah yang ia hadapi kedepan,namun hanya anak yang mampu mengikutinya akan menjadi anak yang mempunyai mentalitas yang membanggakan untuk menjalani kehidupannya.

Mentalitas saat di dorong mungkin baru terpacuh (triggering) namun seseorang yang di dorong dan terdorong harus bertindak dengan mentalitas yang bukan main,karena ia akan di proses luar biasa pahitnya,bahkan ketika orang itu tak mampu mengatasinya akan menyia-nyiakan hidupnya, namun mental seorang pemenang tak kan menyerah apa yang ia telah lakukan. Semua hanya masalah pilihan dan semua pilihan selalu ada akibat yang tak bisa Anda negosiasi atau lobby agar tidak menyiksa hidup anda.

Belajar dan terus bersyukur akan menjadi track orang yang sukses dan selalu memandang hidupnya sukses walaupun jauh dari kesuksesan tapi ia tetap konsisten mengekalasi kemampuannya untuk mencapai sukses itu sendiri tanpa berbasa-basi dengan situasi yang terus menekan dan mencekam seseorang agar mundur dari arena pertandingan itu sendiri

Menikmati proses yang ada ialah salah satu bagaimana lepas dari situasi yang tidak mengenakkan namun hl itulah yang akan membuat kita rindu bagaimana kita berjuang hingga titik pada saat yang kita inginkan karena proses yang kita alami tak akan ada lagi waktu untuk mengulangnya, mungkin Anda bisa membangun ulang kepercayaan,kredibiltas,integritas Anda tapi maaf aAnda tidak akan bisa membangun waktu yang telah Anda sia-siakan. Do the things repeatedly to break your limit,find out your potential in repeating it, and keep encouraging by what you have been doing and saying.

Untuk menutup ini saya akan mengajak Anda mengimpartasi hal ini dalam Hidup Anda Proof what you believe in your value of life, then write it on to inspire people around. Dont ever try to be expert but try to do the things like an expert. (Frans Liu- Christ’s Follower) Real story inspired by the man of value Pdt. Budiyanto Tan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline