Lihat ke Halaman Asli

Frans Leonardi

TERVERIFIKASI

Freelace Writer

Pentingnya Mengajari Anak untuk Menerima Kegagalan

Diperbarui: 26 Januari 2025   11:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pentingnya ajarkan anak menerima kegagalan sejak dini.(Freepik/assumption111)

Di era modern yang dipenuhi kompetisi, setiap orang tua tentu ingin anaknya menjadi yang terbaik. Harapan ini mendorong banyak keluarga untuk menciptakan lingkungan yang mengutamakan kesuksesan dan prestasi. 

Namun, ada satu hal yang kerap diabaikan dalam pola asuh, yaitu bagaimana mengajarkan anak untuk menerima kegagalan. Padahal, kegagalan adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, bahkan merupakan salah satu guru terbaik yang bisa membentuk karakter kuat sejak dini.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa anak yang mampu menerima kegagalan dengan lapang dada memiliki peluang lebih besar untuk menjadi individu yang resilien, percaya diri, dan kreatif. 

Namun, mengapa banyak orang tua justru takut membiarkan anaknya gagal? Dan bagaimana sebenarnya kegagalan dapat menjadi pondasi yang kokoh bagi perkembangan anak?

Realitas yang Harus Dihadapi Anak

Dalam hidup, tidak ada seorang pun yang selalu berhasil. Setiap orang pasti pernah menghadapi kegagalan, baik kecil maupun besar. Namun, masyarakat modern cenderung menciptakan stigma negatif terhadap kegagalan. 

Media sosial, misalnya, sering kali menampilkan pencapaian dan kesuksesan, sementara cerita tentang perjuangan dan kegagalan jarang sekali terlihat. Akibatnya, banyak anak yang tumbuh dengan pola pikir bahwa kegagalan adalah hal memalukan yang harus dihindari.

Hal ini diperparah oleh pola asuh yang overprotektif. Banyak orang tua yang merasa bahwa tugas mereka adalah melindungi anak dari setiap kemungkinan jatuh atau gagal. Ketika anak menghadapi tantangan, ada kecenderungan untuk langsung memberikan bantuan, sehingga anak tidak belajar bagaimana mengatasi masalah sendiri. Akibatnya, ketika mereka akhirnya menghadapi kegagalan di dunia nyata, mereka sering kali tidak tahu bagaimana menghadapinya.

Studi dari American Psychological Association menunjukkan bahwa anak-anak yang tidak pernah diajarkan bagaimana menghadapi kegagalan cenderung mengalami kecemasan berlebih, kurang percaya diri, dan lebih rentan terhadap depresi. Sebaliknya, anak yang memahami bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar lebih mampu mengembangkan ketangguhan emosional dan mental.

Mengapa Mengajarkan Anak Menerima Kegagalan Itu Penting?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline