Lihat ke Halaman Asli

Frans Leonardi

TERVERIFIKASI

Freelace Writer

Benarkah Bermain Catur Efektif Mengurangi Risiko Demensia dan Alzheimer?

Diperbarui: 19 Januari 2025   18:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Bermain Catur.Pixabay.com/JESHOOTS-com 

Di tengah bertambahnya usia, tubuh manusia mengalami berbagai perubahan, termasuk pada fungsi otak. Salah satu tantangan terbesar dalam menghadapi proses penuaan adalah risiko terjadinya penurunan fungsi kognitif. Demensia dan Alzheimer merupakan dua gangguan yang paling sering dikaitkan dengan masalah ini. Keduanya dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup seseorang, mulai dari gangguan memori hingga ketidakmampuan menjalani aktivitas sehari-hari secara mandiri.

Namun, penelitian modern mengungkapkan bahwa aktivitas yang merangsang otak, seperti bermain catur, memiliki potensi untuk mengurangi risiko penyakit tersebut. Sebagai salah satu permainan strategi tertua di dunia, catur bukan hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga menawarkan manfaat luar biasa bagi kesehatan mental. Artikel ini akan mengulas lebih mendalam tentang bagaimana bermain catur dapat menjadi senjata ampuh untuk menjaga kesehatan otak, terutama dalam mencegah risiko demensia dan Alzheimer.

Mengenal Demensia dan Alzheimer

Sebelum membahas bagaimana catur dapat membantu, penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan demensia dan Alzheimer. Demensia bukanlah penyakit tunggal, melainkan istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai kondisi yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif. Alzheimer, di sisi lain, adalah bentuk paling umum dari demensia, yang mencakup sekitar 60-70% dari seluruh kasus.

Menurut data yang dirilis oleh Alzheimer's Disease International (ADI), pada tahun 2020 terdapat lebih dari 50 juta orang di dunia yang hidup dengan demensia, dan angka ini diproyeksikan akan meningkat hingga tiga kali lipat pada tahun 2050. Di Indonesia sendiri, prevalensi demensia terus bertambah seiring bertambahnya populasi lansia. Fakta ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman penyakit ini terhadap kesehatan masyarakat.

Demensia dan Alzheimer menyebabkan penurunan kemampuan berpikir, mengingat, dan membuat keputusan. Selain itu, penyakit ini juga memengaruhi emosi dan perilaku, sehingga tidak hanya berdampak pada individu yang mengalaminya, tetapi juga pada keluarga dan orang-orang di sekitarnya. Hingga saat ini, belum ada obat yang benar-benar mampu menyembuhkan Alzheimer. Oleh karena itu, pencegahan menjadi langkah utama yang harus ditempuh, salah satunya melalui aktivitas yang dapat menjaga kesehatan otak seperti bermain catur.

Catur sebagai Latihan Otak yang Efektif

Catur adalah permainan yang membutuhkan pemikiran strategis, pemecahan masalah, dan kemampuan memprediksi langkah lawan. Proses ini melibatkan berbagai area otak, termasuk korteks prefrontal, yang bertanggung jawab atas perencanaan dan pengambilan keputusan, serta hipokampus, yang berperan penting dalam memori jangka panjang. Aktivitas ini dapat memperkuat koneksi antar neuron, memperlambat penuaan otak, dan menciptakan apa yang dikenal sebagai cadangan kognitif.

Cadangan kognitif adalah kemampuan otak untuk tetap berfungsi optimal meskipun terjadi kerusakan atau penuaan. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal The Lancet menunjukkan bahwa individu yang aktif secara mental memiliki risiko lebih rendah terkena demensia. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa aktivitas mental dapat meningkatkan neuroplastisitas, yaitu kemampuan otak untuk beradaptasi dan memperbaiki diri.

Sebuah studi di Universitas Edinburgh juga mengungkapkan bahwa bermain catur secara rutin dapat meningkatkan fungsi eksekutif otak, seperti kemampuan untuk fokus, mengatur informasi, dan membuat keputusan yang kompleks. Semua ini berkontribusi pada perlindungan otak dari penurunan kognitif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline