Lihat ke Halaman Asli

Frans Leonardi

TERVERIFIKASI

Freelace Writer

Era Digital Mengikis Gotong Royong di Tengah Masyarakat

Diperbarui: 9 Desember 2024   13:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Gotong Royong yang Terkikis.Chatgpt.com

Gotong royong, semangat yang telah mengakar dalam budaya Indonesia, kini menghadapi tantangan besar. Di tengah gegap gempita era digital, solidaritas yang dulu erat terpaut mulai terkikis. Tidak ada lagi kisah bahu-membahu membangun jembatan atau membersihkan sungai seperti dahulu. Sebaliknya, manusia modern tenggelam dalam dunia maya, terisolasi di balik layar. Tapi, apakah era digital sepenuhnya harus disalahkan? Mari kita menelusuri fenomena ini lebih dalam.

Digitalisasi dan Erosi Solidaritas Sosial

Perkembangan teknologi telah mengubah cara manusia hidup dan berinteraksi. Sejak revolusi digital merasuk ke setiap lapisan masyarakat, jarak yang dulu terasa jauh kini dapat ditempuh dalam hitungan detik melalui komunikasi virtual. Namun, kemudahan ini membawa konsekuensi serius: ikatan sosial di dunia nyata semakin longgar.

  • Fenomena Individualisme Baru

    Perubahan ini sangat terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Dahulu, warga desa kerap berkumpul untuk bekerja bersama, mulai dari membangun rumah hingga merayakan hajatan. Kini, bantuan lebih sering berupa transfer dana atau pesan singkat di aplikasi obrolan. Orang merasa cukup berkontribusi hanya dengan mengirimkan sejumlah uang tanpa harus hadir secara fisik.

Sebuah survei pada tahun 2020 oleh lembaga riset sosial We Are Social menunjukkan bahwa rata-rata orang Indonesia menghabiskan hampir sembilan jam sehari di depan layar ponsel dan komputer. Ketergantungan ini secara perlahan mengurangi interaksi langsung. Akibatnya, nilai-nilai seperti keakraban dan gotong royong mulai memudar.

  • Teknologi Menggantikan Peran Sosial

    Seiring dengan berkembangnya layanan digital, masyarakat mulai mengandalkan aplikasi untuk menyelesaikan tugas yang dulu melibatkan kerja sama komunitas. Ojek online, layanan pesan antar makanan, hingga jasa belanja daring menggantikan interaksi sederhana antarwarga. Contohnya, seorang ibu yang dulu meminta bantuan tetangga untuk menjaga anaknya kini lebih memilih jasa babysitter yang bisa dipesan melalui aplikasi.


Media Sosial  Penghubung atau Pemisah?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline