Lihat ke Halaman Asli

Frans Leonardi

TERVERIFIKASI

Freelace Writer

Lagi Topik Hangat, Mengenal Lebih Dekat PPN

Diperbarui: 21 November 2024   16:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Rupiah.Pixabay.com/ Udik_Art

Apakah kamu pernah memperhatikan struk belanjaan di supermarket atau restoran? Biasanya, di bagian bawah struk, ada tulisan yang menyebutkan "PPN 11%". Mungkin kamu sering melihatnya, tapi apakah kamu benar-benar tahu apa itu PPN? Bagaimana pajak ini memengaruhi harga barang dan jasa yang kamu beli? Dan yang lebih penting, mengapa pajak ini begitu penting bagi negara?

Artikel ini akan membahas PPN atau Pajak Pertambahan Nilai secara mendalam. Kita akan membedah pengertian, cara kerja, manfaat, hingga tantangan penerapannya. Dengan memahami PPN, kamu akan lebih sadar bahwa setiap transaksi yang kamu lakukan ternyata memiliki peran besar dalam mendukung perekonomian Indonesia.

Apa Itu PPN?

PPN adalah singkatan dari Pajak Pertambahan Nilai, yaitu pajak yang dikenakan atas konsumsi barang dan jasa di dalam negeri. Sebagai pajak tidak langsung, PPN dibayarkan oleh konsumen akhir, tetapi dipungut dan disetorkan oleh penjual atau penyedia jasa. Tarif PPN di Indonesia saat ini adalah 11%, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) yang mulai berlaku pada April 2022.

Kamu mungkin bertanya-tanya, "Kenapa disebut Pajak Pertambahan Nilai?" Jawabannya ada pada konsep dasar pajak ini. PPN hanya dikenakan atas nilai tambah di setiap tahapan proses produksi dan distribusi barang atau jasa. Contohnya, saat petani menjual hasil panen ke pabrik pengolahan, ada nilai tambah dari hasil bumi yang diproses menjadi produk siap jual. Begitu pula ketika produk tersebut sampai di toko, nilai tambah terus bertambah hingga akhirnya sampai ke tangan konsumen.

Bagaimana Pajak Ini Dipungut?

Untuk lebih memahami, mari kita simulasikan alur PPN. Misalnya, ada sebuah pabrik yang memproduksi keripik kentang. Pabrik tersebut membeli kentang dari petani dengan harga Rp10.000 per kilogram, ditambah PPN 11% sebesar Rp1.100. Artinya, total yang dibayarkan ke petani adalah Rp11.100. Ketika pabrik menjual keripik ke distributor seharga Rp20.000 per bungkus, mereka menambahkan PPN sebesar Rp2.200.

Dalam hal ini, pabrik hanya menyetorkan selisih PPN yang dipungut (Rp2.200) dengan PPN yang sudah dibayarkan ke petani (Rp1.100). Jadi, yang disetorkan ke negara adalah Rp1.100. Mekanisme ini disebut sebagai pajak masukan (input tax) dan pajak keluaran (output tax).

Kenapa PPN Penting bagi Negara?

PPN adalah salah satu sumber utama pendapatan negara. Menurut data Kementerian Keuangan, kontribusi PPN terhadap total penerimaan pajak di Indonesia mencapai sekitar 40%. Penerimaan ini digunakan untuk membiayai berbagai program pembangunan, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan bantuan sosial.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline