Pilkada bukan hanya perhelatan politik, tetapi juga momentum penting bagi warga untuk menentukan arah perkembangan kota, termasuk keberlanjutan lingkungan hidupnya.
Di kota Medan, masalah lingkungan sudah menjadi isu penting, mulai dari berkurangnya ruang terbuka hijau, pencemaran udara yang meningkat, hingga pengelolaan sampah yang masih membutuhkan perhatian serius.
Dalam konteks ini, "pilkada hijau" menjadi penting untuk diangkat. Lewat pilkada hijau, warga memiliki kesempatan memilih pemimpin yang bukan hanya peduli pada pembangunan fisik, tapi juga berkomitmen terhadap pelestarian lingkungan.
Mengapa Pilkada Hijau Itu Penting?
Di tengah perkembangan kota yang begitu pesat, Medan terus mengalami berbagai tantangan lingkungan. Saat ini, kota Medan masih menghadapi permasalahan polusi udara yang tinggi, seringnya banjir akibat kurangnya sistem drainase yang memadai, dan minimnya ruang terbuka hijau (RTH).
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik (BPS), RTH di Medan masih di bawah standar minimal 30% dari total luas wilayah kota. Padahal, RTH adalah salah satu elemen penting dalam menurunkan polusi, menjaga kestabilan suhu udara, dan menyediakan tempat rekreasi alami bagi masyarakat.
Pilkada yang mendukung visi hijau berarti kita memilih pemimpin yang sadar bahwa permasalahan ini tidak bisa diabaikan. Pemimpin yang peduli terhadap lingkungan akan memiliki kebijakan yang jelas dan konkret untuk mengatasi isu-isu seperti ini. Mereka akan berfokus pada pembangunan yang berkelanjutan, menjaga keseimbangan antara perkembangan ekonomi dengan kelestarian alam. Dengan begitu, kota Medan bukan hanya menjadi lebih maju, tapi juga lebih nyaman dan sehat untuk ditinggali.
Pemimpin yang Pro Lingkungan dan Kebijakan RTH
Pemimpin dengan visi lingkungan yang kuat akan menempatkan RTH sebagai prioritas utama. Hal ini berarti menambah jumlah taman kota, memperbaiki taman yang ada, serta mengupayakan pembangunan ruang terbuka hijau di wilayah-wilayah padat penduduk. Beberapa kota di Indonesia sudah mulai serius dalam memperluas ruang hijau mereka.
Contohnya adalah kota Surabaya yang berhasil meningkatkan RTH melalui program taman kota dan hutan kota. Di bawah kepemimpinan yang pro lingkungan, Surabaya kini menjadi salah satu kota dengan lingkungan yang lebih hijau di Indonesia.