Pergantian kekuasaan selalu menjadi momen penting dalam sejarah politik suatu bangsa. Di Indonesia, transisi dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Prabowo Subianto merupakan salah satu peristiwa yang ditunggu-tunggu, tidak hanya oleh para pengamat politik, tetapi juga oleh rakyat Indonesia.
Salah satu topik yang paling hangat dibicarakan adalah bagaimana pemerintahan baru ini dapat menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, sebuah isu yang menjadi kebutuhan mendesak bagi masyarakat luas. Ketika Indonesia tengah berada di persimpangan jalan dengan tantangan ketenagakerjaan, transisi ini diharapkan mampu menghadirkan solusi konkret.
Selama dua periode masa kepemimpinannya, Jokowi telah membangun fondasi yang kuat melalui pembangunan infrastruktur skala besar. Berbagai proyek strategis nasional seperti pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara, serta kawasan industri telah membantu membuka ribuan lapangan pekerjaan di seluruh Indonesia.
Pertumbuhan infrastruktur ini tidak hanya mempermudah akses antarwilayah, tetapi juga mendorong berkembangnya sektor-sektor ekonomi lain seperti pariwisata, perdagangan, dan jasa. Namun, seiring berjalannya waktu, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam hal pengangguran, terutama akibat pandemi COVID-19 yang menyebabkan banyak bisnis tutup dan pekerja kehilangan mata pencaharian.
Pandemi mengungkap kelemahan dalam struktur ketenagakerjaan nasional, terutama di sektor informal yang mendominasi pasar kerja Indonesia. Oleh karena itu, transisi ke pemerintahan baru di bawah Prabowo menghadirkan harapan besar bahwa masalah ini dapat diatasi dengan kebijakan yang lebih tepat sasaran. Apakah Prabowo, dengan latar belakang dan visinya yang berorientasi pada kedaulatan nasional, mampu membawa Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan?
1. Melanjutkan dan Mengoptimalkan Proyek Infrastruktur
Salah satu langkah awal yang diharapkan dari Prabowo adalah melanjutkan dan mengoptimalkan proyek-proyek infrastruktur yang sudah dibangun oleh Jokowi. Pembangunan infrastruktur memiliki dampak langsung dalam menciptakan lapangan pekerjaan, baik selama tahap konstruksi maupun operasional.
Misalnya, proyek jalan tol Trans-Jawa dan Trans-Sumatera yang telah membuka akses bagi masyarakat di berbagai daerah, memungkinkan distribusi barang dan jasa menjadi lebih efisien. Dengan adanya proyek-proyek infrastruktur yang berkelanjutan, pemerintah dapat menciptakan lebih banyak pekerjaan di sektor-sektor terkait seperti konstruksi, transportasi, dan pariwisata.
Namun, tidak hanya sekadar melanjutkan, pemerintahan Prabowo diharapkan mampu mengoptimalkan proyek-proyek ini dengan menyesuaikannya dengan kebutuhan pasar tenaga kerja yang dinamis.
Pemerintah perlu memastikan bahwa setiap proyek infrastruktur dapat memaksimalkan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Salah satu contoh sukses adalah pengembangan kawasan industri di wilayah Bekasi dan Karawang yang berhasil menarik investasi asing dan menciptakan ribuan lapangan pekerjaan baru.