Lihat ke Halaman Asli

Frans Leonardi

TERVERIFIKASI

Freelace Writer

Seni Menjadi Diri Sendiri, Menemukan Jati Diri dalam Dunia yang Penuh Tekanan

Diperbarui: 5 Oktober 2024   16:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cintai Diri Sendiri.Pexels.com/Anna Tarazevich 

Di tengah kehidupan modern yang serba cepat dan penuh tekanan sosial, menjadi diri sendiri semakin sulit untuk dipraktikkan. Kehidupan saat ini kerap kali menuntut kita untuk mengikuti arus, menyesuaikan diri dengan ekspektasi masyarakat, dan terjebak dalam tren yang kerap berubah-ubah. 

Tidak jarang, kamu mungkin merasa kehilangan jati diri atau bahkan lupa dengan siapa dirimu sebenarnya. Namun, menjadi diri sendiri adalah seni yang penting untuk dikuasai, terutama dalam menghadapi tantangan-tantangan zaman sekarang. 

Menjadi diri sendiri tidak hanya akan memberimu kebahagiaan, tetapi juga kedamaian dalam menjalani hidup. Namun, bagaimana caranya untuk benar-benar menjadi diri sendiri ketika dunia terus menuntutmu untuk berubah?

Salah satu langkah pertama dan terpenting dalam seni menjadi diri sendiri adalah dengan mengenali diri sendiri. Banyak dari kita menjalani hidup tanpa benar-benar mengetahui apa yang kita inginkan atau apa yang sebenarnya penting bagi kita. 

Alih-alih mendengarkan kata hati, kita sering terpengaruh oleh pendapat orang lain dan mencoba memenuhi ekspektasi sosial yang terkadang tidak relevan dengan kehidupan pribadi kita. Mengenali diri sendiri berarti meluangkan waktu untuk memahami apa yang kamu hargai, apa yang menjadi prinsip hidupmu, dan apa yang membuatmu bahagia. 

Proses ini tidak instan, dan sering kali membutuhkan refleksi diri yang mendalam. Namun, ini adalah fondasi penting untuk membangun hidup yang autentik dan bebas dari pengaruh eksternal yang negatif.

Selain itu, menjadi diri sendiri juga membutuhkan keberanian untuk berbeda. Di dunia yang penuh dengan norma-norma sosial dan tekanan untuk mengikuti tren, keberanian untuk menjadi unik dan menonjol dari keramaian sangat dibutuhkan. 

Menjadi berbeda memang tidak selalu mudah. Kamu mungkin menghadapi kritik, penilaian, atau bahkan penolakan dari orang-orang di sekitarmu. Namun, keberanian untuk tampil berbeda adalah salah satu bentuk kebebasan yang paling murni. Misalnya, banyak orang sukses di dunia ini yang justru berhasil karena mereka berani tampil beda dan menolak untuk menyerah pada tekanan sosial. 

Steve Jobs, pendiri Apple, adalah salah satu contoh konkret dari bagaimana keberanian untuk berpikir berbeda dapat mengubah dunia. Dia selalu berpegang pada prinsipnya untuk "think different," dan itulah yang membuat Apple menjadi perusahaan yang inovatif dan revolusioner.

Tekanan sosial adalah salah satu tantangan terbesar yang kamu hadapi ketika mencoba untuk menjadi diri sendiri. Di era media sosial saat ini, tekanan untuk memenuhi standar kecantikan, kesuksesan, dan kebahagiaan yang diproyeksikan oleh orang lain sering kali membuat kita merasa tidak cukup baik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline