Lihat ke Halaman Asli

Frans Leonardi

Freelace Writer

Anak dengan Down Syndrome Bukan Aib, Mengubah Stigma dan Memahami

Diperbarui: 26 September 2024   16:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Anak dengan Down Syndrome. Pixabay.com/imslavinsky 

Di era modern seperti sekarang, stigma terhadap anak-anak dengan Down syndrome masih menjadi masalah yang signifikan di masyarakat. Banyak keluarga yang menghadapi tekanan sosial ketika memiliki anak dengan kondisi genetik ini, bahkan tidak jarang mereka merasa malu atau menganggap anak tersebut sebagai aib. 

Namun, penting untuk disadari bahwa Down syndrome bukanlah sebuah aib. Sebaliknya, anak dengan Down syndrome adalah individu unik yang memerlukan perhatian khusus, kasih sayang, dan dukungan dari keluarga serta lingkungan untuk berkembang dan hidup dengan penuh makna.

Apa Itu Down Syndrome?

Down syndrome adalah kondisi genetik yang disebabkan oleh kelebihan kromosom pada pasangan kromosom ke-21. Kelebihan kromosom ini mengakibatkan perkembangan fisik dan mental yang berbeda dari anak-anak pada umumnya. 

Menurut data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar 1 dari 700 bayi yang lahir di dunia memiliki Down syndrome. Kondisi ini bukanlah penyakit yang bisa disembuhkan, melainkan merupakan bagian dari variasi manusia yang harus dipahami dan diterima dengan sepenuh hati.

Namun, di balik keunikan mereka, anak-anak dengan Down syndrome seringkali mengalami berbagai tantangan, terutama dalam hal belajar, berkomunikasi, dan berinteraksi sosial. Hal ini sering disalahartikan oleh masyarakat sebagai ketidakmampuan, padahal dengan dukungan yang tepat, anak-anak ini dapat mengembangkan kemampuan yang luar biasa. 

Di sinilah peran orang tua, keluarga, dan masyarakat menjadi sangat penting untuk memastikan mereka mendapatkan kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang.

Mengapa Anak dengan Down Syndrome Bukan Aib?

Menganggap anak dengan Down syndrome sebagai aib adalah hasil dari kurangnya pemahaman dan pengetahuan. Kondisi ini sering kali disalahartikan sebagai ketidakmampuan total, padahal kenyataannya tidak demikian. Setiap anak dengan Down syndrome memiliki potensi yang dapat dikembangkan sesuai dengan kapasitas dan bakat masing-masing. 

Misalnya, banyak anak dengan Down syndrome yang berhasil menunjukkan prestasi di bidang seni, olahraga, dan bahkan dalam karir profesional. Salah satu contoh yang bisa kita lihat adalah Madeline Stuart, seorang model dengan Down syndrome yang telah mendobrak stigma di dunia fashion internasional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline