Lihat ke Halaman Asli

Frans Leonardi

Freelace Writer

Indonesia Kehilangan Semangat Bung Tomo: Sebuah Panggilan untuk Generasi Muda

Diperbarui: 8 September 2024   18:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia, sebagai bangsa besar dengan sejarah perjuangan panjang, pernah memiliki sosok-sosok pahlawan yang membangkitkan semangat nasionalisme. Namun, di tengah perkembangan zaman yang semakin modern, banyak di antara kita mulai melupakan nilai-nilai luhur yang diperjuangkan oleh para pahlawan tersebut. 

Salah satu sosok yang seharusnya tidak kita lupakan adalah Bung Utomo. Meskipun namanya mungkin tidak setenar Soekarno atau Hatta, perjuangannya bagi bangsa ini sangatlah berarti. Namun, sayangnya, Indonesia tampaknya mulai kehilangan semangat yang pernah dihidupkan oleh Bung Utomo.

Bung Utomo adalah figur yang selalu menjunjung tinggi semangat nasionalisme, kemandirian, dan kebersamaan. Baginya, Indonesia tidak hanya sebuah wilayah geografis, tetapi sebuah identitas yang harus dipertahankan dengan penuh kebanggaan. Beliau adalah salah satu tokoh yang tak kenal lelah menyuarakan pentingnya pendidikan dan kemandirian bangsa. 

Di era perjuangannya, Bung Utomo berperan sebagai pemikir dan inspirator bagi gerakan-gerakan nasional. Beliau meyakini bahwa kunci kemerdekaan sejati terletak pada kesadaran kolektif bangsa terhadap pentingnya berdiri di atas kaki sendiri, tanpa terlalu bergantung pada bangsa lain.

Namun, di era modern ini, kita mulai kehilangan arah. Semangat yang dulu berkobar-kobar di hati para pejuang, kini tampaknya mulai memudar. Generasi muda Indonesia, yang seharusnya menjadi penerus cita-cita bangsa, tampak semakin terpisah dari nilai-nilai kebangsaan yang diperjuangkan oleh Bung Utomo. 

Media sosial, kemajuan teknologi, dan gaya hidup hedonis menjadi salah satu faktor yang menggeser perhatian kita dari pentingnya menjaga jati diri sebagai bangsa yang kuat dan mandiri. Budaya individualisme perlahan-lahan mengikis semangat gotong royong yang dulu sangat dipegang teguh oleh para pendahulu kita.

Salah satu masalah terbesar yang kita hadapi saat ini adalah semakin jauhnya generasi muda dari pemahaman tentang sejarah dan nilai-nilai kebangsaan. Banyak anak muda yang tidak lagi mengenal pahlawan-pahlawan nasional selain nama besar seperti Soekarno dan Hatta. Hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan, karena kita tidak dapat membangun masa depan tanpa mengenal dan menghargai masa lalu. Jika semangat Bung Utomo terus hilang dari benak generasi muda, maka bukan tidak mungkin Indonesia akan kehilangan arah sebagai bangsa yang berdaulat dan berdikari.

Penyebab dari hilangnya semangat Bung Utomo bukan semata-mata karena kurangnya pendidikan sejarah di sekolah, tetapi juga karena lemahnya penanaman nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari. 

Kita lebih sering terjebak dalam rutinitas yang sibuk, fokus pada urusan pribadi, dan lupa bahwa bangsa ini dibangun dengan perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa. Media sosial, meskipun memberikan banyak manfaat, juga memicu budaya instan yang membuat kita lebih mementingkan hal-hal yang bersifat materi dan mengabaikan aspek spiritual serta emosional dari rasa cinta tanah air.

Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk menghidupkan kembali semangat Bung Utomo? Pertama-tama, kita harus mulai dari diri sendiri. Generasi muda harus diberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya sejarah dan nilai-nilai nasionalisme. 

Bukan hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga melalui kegiatan-kegiatan yang mampu menanamkan rasa cinta tanah air secara langsung. Salah satunya adalah dengan memperkenalkan kembali kisah-kisah perjuangan Bung Utomo dan tokoh-tokoh lainnya melalui berbagai media, baik digital maupun konvensional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline